A Man Called Ahok adalah sebuah film
nasional tahun 2018 yang disutradarai oleh Putrama Tuta berdasarkan pada buku A
man called #Ahok: sepenggal kisah perjuangan & ketulusan karya Rudi
Valinka yang mengisahkan kehidupan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Belitung
Timur. Film yang diproduksi oleh The United Team of Art ini diproduseri bersama
oleh Ilya Sigma, Emir Hakim, dan Reza Hidayat, dengan bintang utama Daniel
Mananta berperan sebagai Ahok dewasa dan Eric Febrian sebagai Ahok remaja.
Selain itu, deretan para pemain lain dalam film ini antara lain Danny Sumargo,
Chew Kin Wah, Sita Nursanti, Donny Damara, Ferry Salim, Eriska Rein, dan Jill
Gladys.
PROFIL
FILM
Judul Film : A Man Called Ahok
Sutradara : Putrama Tuta
Produser : Ilya Sigma, Emir Hakim, Reza
Hidayat
Skenario : Putrama Tuta, Ilya Sigma, Dani
Jaka Sembada
Pemeran : Daniel Mananta, Eric Febrian,
Denny Sumargo
Musik : Aghi Narottama, Bemby Gusti
Sinematografi : Yadi Sugandi
Penyunting : Herman Kumala Panca
Perusahaan produksi : The United Team of Art
Tanggal rilis : 8 November 2018
Durasi : 102 menit
Negara :
Indonesia
Film ini menceritakan tentang perjalanan
hidup Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, di mana ia adalah anak sulung dari lima
bersaudara, ayahnya dikenal sebagai orang yang sangat berpengaruh di kampungnya
yaitu kampung Gantung, Belitung Timur. Ayahnya bernama Tjung Kim Nam,
orang-orang banyak memanggilnya Tauke (bos besar). Tauke dikenal sebagai
pengusaha tambang yang dermawan. Ia selalu berusaha membantu orang yang
membutuhkan bantuannya, tapi istrinya yaitu Cibun tidak begitu suka dengan
sifat Tauke itu karena Tauke kerap membantu orang dengan uang hasil mengutang
yang akibatnya Tauke jadi menumpuk banyak utang.
Hingga suatu hari, usaha tambang Tauke
sedang surut. Ia kebingungan untuk membayar para karyawannya dan di satu sisi
ia berhadapan dengan oknum korup yang berusaha mengambil untung dari memberikan
izin usaha ke Tauke. Di malam itu, sepasang suami istri datang ke rumah Tauke
untuk meminta pertolongan, karena anak perempuan mereka sedang hamil besar dan
segera melahirkan, mereka berharap Tauke bisa meminjamkan sejumlah uang pada
mereka. Tapi Tauke tak bisa melakukannya, karena sedang kekurangan uang.
Ternyata diam-diam, Ahok membantu keluarga
itu dengan memberikan semua uang tabungannya dan tabungan saudaranya pada
mereka. Keluarga itu pun tertolong dan anak perempuan mereka pun bisa
melahirkan dengan lancar. Tauke bangga dengan tindakan yang dilakukan Ahok, ia
lalu mengajak Ahok dan adiknya untuk memantau pengaspalan jalan di perusahaan
mereka. Tapi Tauke menemukan fakta bahwa mandor pengaspalan jalan itu melakukan
korupsi uang proyek. Tauke lantas memecat mandor itu di depan mata Ahok dan
adiknya.
Beberapa hari kemudian, Tauke dan Ahok
mendapat kabar bahwa istri si mandor meninggal dunia. Rupanya si mandor
mengorupsi uang proyek untuk membiayai pengobatan istrinya. Tauke lalu meminta
Ahok untuk menjadi dokter, biar orang-orang di kampung Gantung bisa mendapatkan
pengobatan Ahok.
Beberapa tahun kemudian. Ahok kembali ke
gantung setelah memutuskan untuk berhenti kuliah kedokteran karena ia ingin
membantu usaha ayahnya. Dibantu sahabatnya yaitu Musyono, Ahok berusaha
mengambil kebijakan untuk melawan para oknum korup yang terus-terusan berusaha
mengambil untung dari surat perizinan usaha. Tapi Tauke tidak suka dengan
tindakannya Ahok karena tindakan Ahok itu membuat para karyawan tambang
berhenti bekerja untuk sementara waktu. Ahok lalu memutuskan untuk melanjutkan
studinya agar ia bisa berguna bagi ayahnya.
Di lain sisi, Tauke sedang sakit keras, ia
sering pergi ke kota untuk berobat, dan meninggalkan anak bungsunya yaitu Frans
bersama pembantunya di rumah. Suatu hari Frans mengalami kecelakaan motor yang
berujung merenggut nyawanya, Tauke sangat terpukul dengan kematian Frans. Dua
tahun berselang, Ahok sudah menyelesaikan studinya, ia kembali ke Gantung untuk
menemui ayahnya, ayahnya berharap Ahok mau melanjutkan usaha tambangnya tapi Ahok
justru memilih bekerja sebagai karyawan di Jakarta. Tauke tidak bisa apa-apa
dengan keputusan Ahok, Tauke lalu menutup usaha tambangnya dan menyatakan
gulung tikar dari usaha tambang.
Kondisi Tauke semakin memburuk, ia bahkan
sempat pingsan saat sedang membagikan uang pesangon ke karyawannya, rupanya
Tauke dinyatakan positif kanker dan umurnya tidak lama lagi. Tauke lalu
memanggil semua anaknya kembali ke rumah untuk makan bersama, untuk mengucap
syukur dan terima kasih kepada mereka. Tauke pun meninggal dunia.
Ahok keluar dari pekerjaannya di Jakarta
dan memilih membuka usaha tambang timah, sama seperti ayahnya. Suatu hari,
oknum korup mendatanginya dan meminta sejumlah uang pada Ahok kalau mau
mendapatkan surat izin usaha darinya. Ahok lalu teringat perkataan ayahnya
bahwa satu-satunya orang yang bisa memberantas oknum-oknum korup itu adalah
para penguasa yang jujur, penguasa yang rela berkorban demi kepentingan rakyat.
Ahok lalu mengambil keputusan dengan mendaftarkan dirinya untuk maju menjadi
anggota DPR-D Belitung Timur agar ia bisa menyalurkan aspirasinya langsung ke
pemerintahan.
Ahok pun terpilih jadi anggota DPR-D
Belitung Timur tapi suaranya tak bisa berpengaruh dalam perubahan sistem
pemerintahan karena hanya dia sendiri yang menyuarakan suara rakyat dengan
sebenar-benarnya. Ahok lalu memutuskan untuk mendaftarkan dirinya maju menjadi
bupati Belitung Timur karena dengan begitu dia bisa mengubah secara langsung
sistem pemerintahan yang sudah bobrok itu.
Ahok melakukan kampanye dimana-mana dan
mulai memiliki banyak suara dari masyarakat, tapi sejumlah masyarakat tidak
menyukai Ahok sebagai bupati karena mereka tidak mau dipimpin oleh Bupati dari
golongan China. Pemilu pun dilakukan, dan Ahok memenangkan suara. Ahok pun
menjadi bupati di Belitung Timur.
Film di akhiri dengan kejadian di tahun
2017, di mana Ahok dipidana penjara dengan tuduhan penistaan agama. Ahok lalu
menuliskan surat untuk menenangkan demonstran yang tidak setuju Ahok dipenjara
kepada istrinya. Film ditutup dengan adegan Ahok kembali masuk ke dalam
penjara.
***
“Aku tidak takut kalah, aku takut jika aku
salah.”
~Ahok~
Salam.
0 Comments: