Jumat, 21 Agustus 2020

2019 || Alur Cerita film 1917 - Berpacu dengan Waktu!

1917 adalah film Inggris yang rilis tahun 2019 mengenai Perang Dunia Pertama yang disutradarai dan diproduksi oleh Sam Mendes, dan ditulis oleh Mendes dan Krysty Wilson-Cairns. Film ini dibintangi oleh George MacKay dan Dean-Charles Chapman, dengan Mark Strong, Andrew Scott, Richard Madden, Claire Duburcq, Colin Firth dan Benedict Cumberbatch sebagai pemain pendukung. Sebagian film ini terinspirasi dari kisah masa lalu kakeknya Sam Mendes bernama Alfred Mendes sewaktu ia bertugas di Perang Dunia Pertama. Film ini berkisah tentang dua tentara muda Inggris yang diperintahkan untuk menyampaikan pesan pembatalan serangan yang akan membuat banyak tentara Inggris terbunuh.


PROFIL FILM

Judul Film                   : 1917
Sutradara                     : Sam Mendes
Produser                      : Sam Mendes, Pippa Harris, Jayne-Ann Tenggren, Callum McDougall,
Penulis Naskah           : Sam Mendes, Krysty Wilson-Cairns
Pemain                         : George MacKay, Dean-Charles Chapman, Mark Strong
Musik                          : Thomas Newman
Sinematografi              : Roger Deakins
Editor                          : Lee Smith
Perusahaan Produksi   : DreamWorks Pictures, Reliance Entertainment, New Republic Pictures
Distributor                   : Entertainment One, Universal Pictures, Alibaba Pictures
Tanggal Rilis               : 4 Desember 2019 (London)
Durasi                          : 119 menit
Negara                         : Britania Raya, Amerika Serikat
Modal                          : $90-100 juta

Film ini berkisah tentang kejadian di perang dunia pertama tepatnya pada musim semi di utara Prancis tahun 1917. Seorang kopral muda dari militer Inggris yakni Kopral Blake bersama rekannya yaitu kopral Schofield yang berasal dari batalion delapan diminta menghadap ke jenderal Erinmore. Jenderal memberi perintah kepada mereka berdua untuk membawa surat untuk menghentikan serangan yang akan di lakukan batalion dua yang dipimpin oleh kolonel MacKenzie kepada Jerman. Apabila batalion dua tetap menyerang, mereka akan masuk ke dalam perangkap yang sudah direncanakan Jerman dan 1600 orang yang ada di batalion tersebut akan tewas. Kebetulan kakak dari Kopral Blake bertugas di batalion tersebut dan akan tewas apabila ia terlambat menyerahkan surat itu.

Kopral Blake dan Kopral Schofield segera pergi ke batalion kedua yang bersembunyi di hutan Croisilles, satu mil di tenggara kota Ecoust. Mereka terpaksa melintasi No Man’s Land, yakni medan tempur kedua belah pihak yang berperang. Tapi hingga tiba di parit milik Jerman, parit tersebut kosong dan telah ditinggalkan. Kopral Blake dan Kopral Schofield lalu menjelajahi parit itu untuk menemukan supply yang mungkin bisa mereka gunakan. Mereka menemukan sekotak kaleng makanan, tapi di saat yang bersamaan mereka menemukan kawat jebakan yang terhubung pada bom. Sial bagi mereka, seekor tikus mengenai kawat tersebut dan bomnya pun meledak. Kopral Schofield tertimbun dalam parit tersebut. Beruntung Kopral Blake datang dan membawa kopral Schofield keluar dari parit.

Mereka melanjutkan perjalanan dan menemukan suatu perkarangan rumah yang ditinggalkan. Di sana Kopral Schofield menemukan susu dan lalu mengambilnya. Tiba-tiba mereka melihat pertempuran udara antara pesawat Inggris dan pesawat Jerman. Pesawat Jerman ditaklukan, tapi bangkai pesawatnya jatuh mengarah ke mereka. Mereka segera mengeluarkan pilot pesawat itu dan berniat mengobatinya. Tapi pilot tersebut justru menikam kopral Blake. Kopral Schofield naik pitam dan menembak mati pilot itu. Kopral Schofield berusaha menghentikan pendarahan kopral Blake, tapi pendarahannya sangat hebat. Dimasa kritis itu, Kopral Blake ingin Kopral Schofield menuliskan surat untuk ibunya bahwa kopral Blake tewas tanpa rasa takut. Kopral Schofield mengiyakan permintaan itu dan kopral Blake pun tewas. 

Tak berselang lama, pasukan bala bantuan untuk batalion Newfoundlands melintas dan mendatangi kopral Schofield. Kopral Schofield ikut bersama pasukan bala bantuan itu karena dalam perjalanannya mereka akan melewati Ecoust. Namun, pasukan bala bantuan itu tidak dapat menyeberang ke Ecoust karena jembatan penghubungnya telah dihancurkan. Kopral Schofield lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk masuk ke Ecoust.

Baru beberapa langkah ia masuk ke Ecoust. Ia lalu ditembaki oleh seorang tentara Jerman. Mereka berdua saling beradu tembakan. Kopral Schofield berhasil mengenai tentara Jerman itu yang bersembunyi dalam bangkai gedung. Kopral Schofield masuk ke gedung dan hendak mengeksekusi tentara jerman itu. Tapi ia kalah cepat, Kopral Schofield pun tertembak dan pingsan.

Saat siuman, hari sudah malam. Dengan terpontang-panting, Kopral Schofield melanjutkan perjalanan. Kota Ecoust rupanya telah dikuasai oleh Jerman. Dan tanpa sengaja, kopral Schofield bertemu dengan salah satu tentara Jerman. Ia pun lari dan bersembunyi ke salah satu rumah penduduk. Di sana ia bertemu dengan seorang wanita setempat yang bersembunyi. Wanita itu bersama dengan seorang bayi yang wanita itu temukan. Kopral Schofield lalu memberikan semua makanannya termasuk susu yang tadi diambilnya pada wanita itu agar bayinya bisa tetap bertahan hidup. Wanita itu lalu memberitahu Kopral Schofield untuk menyusuri sungai bila ingin sampai ke hutan Croisilles.

Kopral Schofield kembali melanjutkan perjalanan. Setelah berhasil membunuh salah seorang tentara jerman, ia pun ketahuan. Kopral Schofield lalu mencoba melarikan diri dari tentara jerman yang mengejarnya kemudian ia memutuskan untuk melompat ke sungai berarus deras dan kemudian terbawa arus.

Kopral Schofield lalu menepi ke pinggir sungai dan menemukan sekelompok pasukan Inggris yang sedang mendengar seseorang menyanyi. Beberapa dari pasukan itu lalu mendatangi kopral Schofield dan mengatakan bahwa mereka adalah pasukan batalion dua. Kopral Schofield lalu berlari untuk menemui kolonel MacKenzie yang sedang memimpin serangan di lubang pertahanan. Tapi batalion dua sudah memulai serangan dan gelombang pertama sudah maju menyerang Jerman. Jerman menyerang balik dengan meluncurkan bom di daerah parit pertahanan batalion kedua. Kopral Schofield memberanikan diri untuk melintas ke daerah ledakan agar bisa segera sampai di lubang pertahanan tempat kolonel MacKenzie berada. Kopral Schofield berhasil melakukannya dan kemudian menyerahkan surat yang dibawanya pada kolonel MacKenzie. Kolonel MacKenzie pun menghentikan serangan.

Setelah selesai dengan tugasnya, Kopral Schofield lalu mencari Letnan Joseph Blake di pos perawatan untuk memberitahu bahwa adiknya telah tewas. Kopral Schofield berhasil menemukan Letnan Blake dan memberitahukannya. Setelah usai dengan semua tugasnya, Kopral Schofield lalu menuju ke sebuah pohon dan beristirahat.

***

“There’s only one way this war ends: last man standing”
~Colonel MacKenzie~


Salam.

Previous Post
Next Post

0 Comments: