Senin, 12 Juli 2021

Apa Arti dari Ending 2001: A Space Odyssey

Stanley Kubrick adalah filmmaker yang menakjubkan karena selalu menantang para penonton di setiap level pada filmnya. Dia terkenal karena film-filmnya yang memukau dengan moral dan pertanyaan yang agung. Tapi ketika ia merilis 2001: A Space Odyssey, film itu berada di level yang berbeda. Hollywood tahu ending dari film ini lebih rendah bahkan terkesan berada di titik ambigu, tetapi untuk pertama kalinya, sebuah film mainstream meminta penonton untuk memilih ending dari filmnya berdasarkan kepercayaan yang mereka miliki.

Film ini sangat dalam, inspiratif, dan banyak menyebabkan orang membenci Stanley Kubrick.

Orang-orang menginginkan jawaban. Mereka ingin tahu apa yang harus diharapkan. Apa yang harus dipercaya. Dan ending 2001 tidak memberikan apa yang mereka inginkan. Tapi gua bakal bantu kalian buat kulik maksud ending dari 2001: A Space Odyssey ini.

Pada tanggal 5 April 1968, 2001: A Space Odyssey diputar di bioskop. Kubrick kala itu terkenal karena film-filmnya seperti Paths of Glory, Spartacus, dan Lolita yang diadaptasi dari novel karya Vladimir Nabokov. Film-film itu yang membuat Kubrick terkenal dan kemudian bertemu dengan Arthur C. Clarke. Pertemuan itu menghasilkan kolaborasi yang hebat kedepannya.

Judul asli dari film ini sebenarnya “A Journey Beyond the Stars”, tetapi diganti menjadi 2001: A Space Odyssey. Gua pikir, mereka mengganti judul filmnya karena ending dan opening dari film ini mencerminkan satu sama lain yang akan gua jelasin nanti.

Intinya kita bakal melompat dari era Pleistosen ke kabin pesawat ulang-alik sekitar 4 juta tahun kemudian. Kebanyakan orang bakal ingat peralihan era ini digambarkan melalui transisi match out yang magical. Transisi ini mungkin menjadi transisi editan terhebat sepanjang masa.

Filmnya berdurasi 3 jam. Banyak jeda. Hanya 40 menit scene yang berisi dialog. Bahwa di saat diputar dibioskop, yang kita lihat hanyalah kesunyian dan score yang mengguncang teater. Kubrick bermaksud membuat 2001 menjadi pengalaman visual dan kurangnya dialog membuat kita mengamati baik-baik setiap frame dan meminta makna apa yang ingin disampaikan?

Ketika 2001 dirilis, Pualine Kael dari The New Yorker menyebut film ini “tidak imajinatif secara monumental” tetapi sekarang kita bisa lihat bahwa film ini adalah karya terbesar Kubrick dan salah satu film paling signifikan di abad ke-20. Pada Academy Awards ke-41, film ini tidak menerima nominasi Best Picture. Meskipun Kubrick dinominasikan sebagai Best Director, tapi ia kalah saing dengan Carol Reed dengan Oliver! Sebagai film yang ia nahkodai. 2001 memenangkan satu Oscar untuk Best Visual Effects.

Tapi film ini memiliki ending yang masih dibicarakan orang hingga hari ini.

Jadi apa yang terjadi pada ending 2001?

Setelah Dave dan krunya pergi dari bulan menuju Jupiter untuk menyelidiki beberapa monolit misterius, sistem komputer mereka yakni HAL mengambil alih kapal. HAL membunuh semua orang di kapal kecuali Dave. Dave berhasil bertahan hidup, dan melanjutkan perjalanan ke Jupiter. Di sana ia bertemu dengan spesies makhluk yang sangat maju yang mencoba memberinya kenyamanan. Dave, terpesona oleh keberadaan mereka, Dave melihat dirinya menua dalam beberapa saat, mengikuti jejak warna, mati, dan terlahir sebagai anak bintang.

Anak bintang itu lalu dibuang ke bumi. Dan filmnya berakhir. HAH?

Saat ini kita sudah 20 tahun melewati tahun 2001 setting film 2001: A Space Odyssey dan kita sama sekali belum pernah ke Jupiter, dan ending film yang penuh teka-teki masih menghantui generasi yang menontonnya. Ada banyak orang berpikir 2001 adalah tentang kehidupan setelah kematian, atau betapa tidak ada yang benar-benar penting. Namun, beberapa orang lain mengatakan bahwa apa yang terjadi pada Dave adalah mimpi Dave karena ia kehabisan oksigen di Jupiter.

Seperti yang kebanyakan sutradara hebat lakukan, Kubrick tidak suka memberikan jawaban terhadap filmnya. Dia bilang ia menghindari melakukan hal itu karena hal itu adalah tindakan bodoh dan mencederai karyanya sendiri. Kubrick menuturkan bahwa ending filmnya selayaknya kita ditempatkan di kebun binatang khusus manusia yang dibuat oleh alien untuk mempelajari kita. Dan ketika sudah selesai, kita diubah menjadi makhluk super dan dikirim ke bumi.

Pada 1968, Kubrick pernah di interview oleh Playboy. Ia mengucapkan:

“Anda bebas berspekulasi sesuka hati tentang makna filosofis dan alegoris film ini, dan spekulasi semacam itu merupakan salah satu indikasi bahwa film ini berhasil mencekam penonton secara mendalam, tapi saya tidak ingin membeberkan secara verbal road map untuk 2001, karena saya mengharapkan penonton akan merasa berkewajiban menonton film ini baik-baik untuk mengejar atau takut dia kehilangan inti filmnya.”

Kubrick ingin kalian memiliki jawaban yang rumit tentang apa arti film ini bagi kalian.

Coba kita ulik kembali, awalnya segerombolan monyet menemukan monolit dan mereka tidak tahu bagaimana cara menafsirkannya. Kemudian, monolit yang sama ditemukan di bulan, dan kita masih tidak bisa menafsirkan monolit itu. selama ini, dengan segala kemajuan teknologi, kita masih belum mengerti. Dan itu sama seperti 2001.

Bagaimana jika monolit itu hanyalah hal yang mendorong keyakinan pribadi kita tentang kehidupan yang telah kita jalani?

Saat kilatan warna muncul di hadapan penonton, gua pikir kita seharusnya mulai memikirkan tentang hidup yang sudah kita jalani. Apakah kita pernah melakukan kesalahan? Dan bagian mana dari hidup yang kalian inginkan lebih baik?

Nah, bagaimana jika kalian bisa menjadi lebih baik? Bagaimana bila misalnya setelah nonton film ini kalian selayaknya anak bintang yang terlahir kembali dan siap menghadapi tantangan di bumi dengan pengetahuan yang telah diperbarui. Karena hidup bukan tentang memahami monolit di depan kita, suatu hari nanti kita akan sangat maju sehingga kita akan memahami makna monolit itu juga.


Previous Post
Next Post

0 Comments: