Christopher Nolan tidak pernah
menghindar dari narasi yang tidak konvensional dan struktur cerita yang
kompleks, kita bisa sebutkan contohnya alur cerita mundur yang terekam di film
Memento. Mempertanyakan persepsi kita tentang realitas dan waktu di Inception,
atau menyodok sifat identitas dan individualisme di The Prestige. Jadi ketika
Nolan merilis Interstellar dimana kisah tentang upaya manusia untuk melarikan
diri dari Bumi yang sekarat untuk sebuah rumah baru di antara bintang-bintang.
Seharusnya itu menjadi suatu masterpiece baru dari Nolan.
Untungnya, bila kalian mengalami
kesulitan memahami apa yang terjadi di ending film ini, gua punya jawabannya
kok. Berikut gua bakal coba ngejelasin ending Interstellar yang aneh dan
membingungkan ini.
a. Kenapa
Murph membakar ladangnya Tom?
Kembali ke Bumi, kedua anak Cooper
yakni Murph dan Tom kini sudah dewasa. Murph menyadari kalau bumi dalam
beberapa tahun ke depan sudah tidak dapat ditinggali lagi. Jadi dia ingin Tom
berserta keluarganya ikut dengan Murph ke tempat persembunyian NASA dimana
Murph sedang mengerjakan persamaan gravitasi yang kemudian memungkinkan manusia
dapat mengevakuasi diri ke luar angkasa secara massal. Namun, Tom menolak
ajakan Murph karena ia sudah tidak percaya lagi dengan NASA. Akhirnya karena
kehabisan akal, Murph membakar ladang jagungnya Tom yang akan menarik perhatian
Tom sembari Murph mengevakuasi keluarganya Tom ke NASA. Murph melakukannya
karena ia tidak mau keluarganya Murph menderita karena keegoisannya Tom yang
tidak mau meninggalkan tempat kelahirannya dan berharap dengan mengetahui
keluarganya yang nyaman tinggal di NASA, Tom akan luluh dan tinggal juga di
NASA.
b. Kenapa
Rencananya Dr. Mann gagal?
Untuk mencegah siapapun mengetahui
kalau ia telah memalsukan data dari planetnya, Dr. Mann menyabotasi robot
pintar miliknya karena menolak menyimpan data palsu dari Dr. Mann. Saat hendak
diperbaiki, robot itu meledak, namun beruntung TARS dapat melarikan diri. Saat
melarikan diri, TARS memberitahu Cooper dan Brand kalau data-data planet ini
telah dipalsukan dan Dr. Mann telah pergi dengan menggunakan Shuttle nya Cooper
kembali ke Endurance. Sial bagi Dr. Mann, TARS mengungkapkan kalau dia sudah
menonaktifkan prosedur docking otomatis untuk shuttle, yang berarti meskipun
Dr. Mann telah mencuri shuttle nya Cooper, dia tidak akan bisa merapat dengan
Endurance.
Cooper dan Brand mencoba
memberitahukan hal itu pada Dr. Mann, tapi Dr. Mann tetap bersikeras, dan benar
saja shuttlenya Dr. Mann meledak dan membuat Endurance berputar tak terkendali.
Beruntung TARS dan CASE bisa
membantu Cooper merapatkan shuttle miliknya Dr. Brand ke Endurance, sehingga
mereka bisa kembali terhubung dengan Endurance. Namun, akibat ledakan tadi,
bahan bakar Endurance terkuras cukup banyak membuat mereka terombang-ambing di
angkasa.
c. Apa
Rencananya Cooper untuk bisa sampai ke Planet Edmunds?
Tanpa bahan bakar yang cukup,
mereka jelas tidak dapat kembali ke Bumi atau pergi ke planetnya Edmunds.
Cooper mengusulkan untuk menggunakan gravitasi gargantua untuk melakukan
manuver seperti ketapel, yang akan mengirim Endurance dengan cukup inersia
hingga sampai ke planet Edmuns. Tentu karena menggunakan gravitasi gargantua
yang adalah lubang hitam, itu akan membuat mereka terdampak relativitas waktu
hingga 51 tahun lamanya yang artinya beberapa menit yang mereka habiskan di
sekitar gargantua itu sama dengan 51 tahun di Bumi. Tapi karena hanya itu
satu-satunya cara untuk bisa ke planetnya Edmunds akhirnya cara itu dilakukan.
d. Kenapa
TARS dan Cooper membuang diri mereka ke Gargantua?
Dengan persediaan bahan bakar yang
menipis, agar Endurance dapat melakukan manuver dengan memanfaatkan
gravitasinya Gargantua, Endurance harus mengurangi bobotnya. Dan diputuskanlah
shuttlenya TARS akan dikorbankan untuk tertarik masuk ke lubang hitam. Selain
untuk mengurangi bobot Endurance, TARS diharapkan bisa mengumpulkan data
kuantam dari dalam singularitas yang dibutuhkan ilmuwan NASA dalam hal ini
Murph untuk menyelesaikan persamaan gravitasi yang memungkinkan manusia bisa
mengevakuasi diri dari bumi.
Tapi karena bobot yang berkurang
tidak begitu besar, Cooper memutuskan untuk ikut bersama TARS masuk ke dalam
lubang hitam dan menyerahkan misi perjalanan ke Edmunds kepada Dr. Brand dengan
harapan Dr. Brand dapat memulai membangun koloni manusia dengan sejumlah embrio
yang ada di Endurance. Cooper tidak memberitahu keputusannya ke Dr. Brand
karena ia tahu Dr. Brand pasti akan menolak ide itu, tapi agar misi Dr. Brand
sukses, Cooper pun berkorban dan masuk ke lubang hitam bersama TARS.
e. Bagaimana
Cooper bisa selamat dari Lubang Hitam, dan kemana dia pergi?
Setelah jatuh ke lubang hitam,
Cooper terus melaporkan apa yang ia alami ke TARS dengan harapan info itu dapat
menjadi tambahan catatan untuk TARS. Tapi ajaibnya mereka bisa selamat dari
lubang hitam dan terlempar ke perpustakaan interdimensional tak terbatas yang
memungkinkan Cooper untuk melihat kembali di saat-saat berbeda di kamar tidur
Murph saat Cooper pergi meninggalkan Murph.
TARS bilang kalau mereka berhasil
melewati Gargantua karena dibantu oleh “Mereka”, makhluk misterius yang
membangun lubang cacing yang memungkinkan Endurance melakukan perjalanan ke
galaksi lain. TARS menyimpulkan “mereka” juga pasti telah membangun
perpustakaan ini untuk membantu Cooper memahami realitas lima dimensi mereka.
dan tentu saja, ini membingungkan, tetapi juga menyenangkan memiliki makhluk
dunia lain di pihak kita.
f.
Kenapa Cooper melihat Murph di lubang hitam?
Pada awalnya Cooper mengira dia
dibawa ke realitas lima dimensi mereka karena keinginan Cooper untuk melihat
Murph yang sangat besar, tetapi TARS membantunya memahami bahwa “mereka” telah
membangun realitas tiga dimensi ini untuk Cooper, sehingga Cooper bisa
mengakses semua lima dimensi dengan cara dapat Cooper pahami.
Lalu apa tujuan mereka membawa
Cooper kemari? Nah, Cooper menyimpulkan bahwa ia dikirim kemari untuk mengirim
pesan kembali melalui waktu, menggunakan gravitasi, dan bahwa Murph harus menjadi
orang yang menerimanya. Itu yang kemudian membuat Cooper sadar kalau bukan dia
orang yang dipilih oleh mereka, tapi Murph. Murph adalah orang yang paling
penting untuk menyelamatkan manusia. Perpustakaan ini dibuat untuk membantu
Cooper memberikan putrinya informasi yang dia butuhkan, tepat saat Murph
membutuhkannya.
Ini yang kemudian sejalan dengan
dialog Cooper bahwa Mereka membawa Cooper ke perpustakaan bukan untuk mengubah
masa lalu, tapi untuk mempengaruhi masa depan. Sebab, kan kita lihat ada scene
dimana Cooper berharap ia bisa membuat dirinya di masa lalu agar tidak pergi ke
luar angkasa tapi tetap saja ia tak bisa mencegah dirinya di masa lalu tuk pergi.
g. Jadi siapa
sih “mereka”
Setelah TARS mengumpulkan data
kuantum yang akan dikirimkan oleh Cooper ke Murph melalui kode morse via
perpustakaan lima dimensinya mereka, Cooper lalu kembali menyadari satu hal,
bahwa mereka yang telah membantu umat manusia selama ini bukanlah makhluk luar
angkasa, melainkan manusia dari masa depan.
Rupanya, di beberapa titik di masa
depan, umat manusia akan begitu maju hingga di titik di mana kita dapat
menavigasi melalui kelima dimensi. Manusia masa depanlah yang menggunakan
gravitasi untuk membuat lubang cacing hingga memungkinkan NASA mengirim Endurance
ke galaksi lain. Manusia masa depan juga yang menggunakan pemahaman mereka
tentang waktu dan gravitasi untuk memastikan kelangsungan hidup mereka sendiri
di masa lalu dengan membantu Cooper, Murph, NASA dan lainnya. Jadi pada
dasarnya mereka yahh kita.
h. Kekuatan
Cinta
Saat akan mengirimkan data kuantum
TARS ke Murph, TARS bertanya ke Cooper, bagaimana Cooper berencana
mengomunikasikan informasi kompleks seperti itu dari dimensi lain. Cooper
menjawab bahwa cinta lah kuncinya. memang kedengannya absurd, tapi dengerin
gua. Di awal film, Cooper memberikan jam tangannya ke Murph, dengan janji bahwa
saat dia kembali, Cooper akan menyocokkan jam tangan yang ia kenakan dengan jam
tangan yang diberikannya ke Murph. Jadilah, untuk mengirimkan data kuantum yang
kompleks itu, Cooper mengirimkan kode morse berisi data kuantum itu melalui jam
tangan yang dia berikan ke Murph karena Cooper percaya Murph akan menyadarinya.
Dan benar saja, Murph menyadari hal itu dan dia kemudian mengetahui bahwa hantu
yang menganggunya semasa kecil rupanya ayahnya sendiri. dan begitulah
keajaibannya terwujud.
i.
Kemana Cooper pergi di akhir Interstellar?
Di ending Interstellar, kita
melihat Murph yang sudah sangat tua dan berada diambang kematian bertemu
kembali dengan ayahnya. Setelah melepas rindu, Murph menyuruh ayahnya pergi
karena ia tidak mau ayahnya melihat ia meninggal. Cooper pun pergi dan Cooper
memutuskan untuk menyusul Dr. Brand ke planetnya Edmunds. Sementara itu, di
planetnya Edmunds, Dr. Brand telah memulai misi kolonisasi dengan menggunakan
embrio yang dibawa Endurance. Dr. Brand juga bersiap-siap untuk masuk ke
hyper-sleep agar ia bisa tetap dalam kondisinya yang sekarang saat ada orang
yang datang untuknya.
j.
Apakah Interstellar adalah film paradox?
Begitu Cooper menyadari bahwa
mereka adalah manusia masa depan, maka kemudian timbul pertanyaan yang cukup
besar. bagaimana manusia masa depan bisa menyelamatkan manusia masa lalu, jika
manusia masa depan tidak bisa ada tanpa manusia dari masa lalu?
Ini teori yang dikenal sebagai “Bootstrap
Paradox”, di mana penyebab suatu peristiwa ternyata hasil dari peristiwa yang
sama. Tampaknya memang tidak mungkin, tetapi mungkin saja terjadi di dunia
Interstellar. Mungkin semua manusia yang ada di bumi memang telah mati, tapi
koloni yang di bawa Dr. Brand ke planet Edmunds berhasil bertahan, berevolusi
dan akhirnya mengembangkan kemampuan untuk melakukan perjalanan melalui waktu
dan mengubah masa lalu, sehingga menciptakan garis waktu yang baru sebagaimana
diceritakan di filmnya.
Namun, mungkin ada ini penjelasan
yang lebih sederhana yang tidak bergantung pada beberapa garis waktu: bahwa
waktu di Interstellar itu tidak linear. Setiap karakter di Interstellar, selalu
mencoba menjelaskan ke penonton kalau selama ini kita memahami waktu itu dalam
pandangan yang sangat sempit, sehingga mungkin di masa depan pemahaman tentang
waktu menjadi lebih luas lagi. Ini yang kemudian bisa saja menepis pemahaman
tentang sebab-akibat terbantahkan, karena kan kita tahu kalau akibat tidak
pernah terjadi kalau tidak ada sebabnya, tapi bagaimana kalau konteks
sebab-akibat tidak berlaku dalam waktu di masa depan? Mungkin saja, waktu di
masa depan itu tidak linear seperti yang kita pahami selama ini. dan pemahaman
kita tentang konsep sebab-akibat yang mempengaruhi waktu menjadi bukti betapa
banyaknya hal yang belum kita pahami.
0 Comments: