Rabu, 14 Juli 2021

Review Fast & Furious 9 - Bring Me to The Moon Dom!!

Bicara tentang Fast & Furious, setidaknya untuk dahulu kala, franchise ini adalah tentang balapan mobil dengan nitro dan lampu berkelap kelip di jalanan, karena yahh Fast & Furious hanya memiliki 2 roda penggerak, kalau bukan “Fast ya “Furious. Kalau bukan “Cepat” ya “Marah-marah”. Tapi makin kemari, perkembangan pada seri ini jauh lebih signifikan. Stunt menjadi lebih besar, lebih berkilau, dan lebih palsu gua bilang, tapi dalam kondisi terburuknya pun, Dom dkk masih bergerak cepat, dan sangat berbahaya bagi lawan-lawannya.

Selama 20 tahun ini, kalimat “familia” atau “keluarga” yang dilontarkan Dom memang memiliki keunggulan tersendiri. Karena kalimat itulah yang menjadi penggerak dia dan kawan-kawannya dalam melakukan berbagai aksi dengan mobil balap mereka. Dari melawan tank, pesawat raksasa, terjun dari pesawat, mengendarai mobil di antartika, dan yang terbaru keluar angkasa.

Sutradara Justin Lin, orang yang bertanggung jawab pada project Fast Five yang menurut gua adalah film terbaik Fast & Furious sejauh ini setelah Furious 7, kembali bertanggung jawab setelah absen pada 3 film sebelumnya, dimana produksi harus bergulat dengan kematian lawan mainnya Paul Walker dan beberapa perselisihan internal aktor. Fast & Furious 9 nya Lin terasa seperti peremajaan. Film ini kembali ke prinsipnya walau gua harus bilang kalau film ini gak balik-balik banget sih.

Kita mulai dengan kisah Flashback, pada tahun 1989, terjadi suatu kecelakaan di arena balap yang merenggut nyawa si pembalap. Rupanya si pembalap memiliki 2 orang putra yang salah satunya setelah ribuan pull up dan push up kemudian, dia berubah menjadi Dominic Toretto yang kita kenal. Bocah satunya adalah Jacob, adiknya Dom yang dicurigai sebagai penyebab kecelakaan itu. Nah karena kecurigaan itulah yang kemudian menyebabkan hubungan Dom dan Jacob merenggang yang mudah-mudahan beberapa dekade kemudian Jacob kembali dan menjadi sosok musuh yang tangguh untuk Dom. Sayangnya, Jacob dewasa yang diperankan oleh John Cena kurang efektif dan terkesan komedi apalagi kalau ia diminta untuk mengintimidasi Vin Diesel yang orang liat mukanya saja gak mau lama-lama saking garangnya itu muka.

Dan sekali lagi, ketengangan yang ada diredam dalam suatu kata yakni “Keluarga”, Vin Diesel dan John Cena adalah kakak beradik, jadi endingnya ya baikan. Suatu mekanisme yang terasa canggung sebenarnya, tapi bisa dimaafkan karena Jacob adalah seorang kriminal yang setiap tindakannya didanai oleh miliader, eh bukan, didanai oleh seorang sultan yang sangat menjengkelkan bernama Otto dengan Otto ingin Jacob bisa memberikannya alat untuk menguasai dunia.

Lin dan Danie Casey sebagai penulis skenario memberikan aksi yang terkesan gak ngotak, yahhh kita bisa lihat dari trailernya kalau ada itu mobil yang bisa selamat dari jurang dengan cara bergelantungan seperti Tarzan? WHAT?

Film ini mungkin cukup sulit bagi deretan aktornya, terutama untuk Charlize Theron si pemeran Cipher, seorang teroris yang sangat hebat pada The Fate of the Furious yang kini hanya bisa menghabiskan waktunya di penjara kaca dengan lubang udara di dalamnya. Sudah seperti Hannibal Lecter di The Silence of the Lambs.

Fans sejati Fast & Furious pasti senang ketika melihat Han kembali dari kubur setelah terakhir terlihat di Fast & Furious 6 tahun 2013 silam. Tetapi bagi gua yang gak terlalu ngefans dengan seri ini, kerjaan gua kalau lagi ada aksi balap-balapan yah ngitungin sudah berapa nyawa orang gak bersalah yang direnggut di film ini. Tapi funfact nya, entah apakah ada Hukum Fisika Misterius yang diterapkan di film ini, tapi di adegan kejar-kejaran dengan magnet raksasa pun korban yang tewas itu sedikit banget loh, bahkan kalau gua bilang mungkin ga ada kali yahh. padahal magnet raksasa itu bisa menarik mobil lintas gedung loh! Yahh orang yang di gedung harusnya mati dong, atau terseret baru sekarat dan mati lah minimal, tapi ini gak dong! Plot armornya ya ampun, gini amat dahh. Apalagi pas bagian Roman dan Tej dikirim ke luar angkasa buat ngancurin satelit, astaga apaan sih ini.

Dua dekade sudah berlalu sejak film pertamanya rilis dan franchise ini berubah menjadi seri yang menghina film pertamanya sebab kini ia dikenal sebagai franchise film dimana karakter utamanya kalau dihujani peluru dia gak kenapa-kenapa.

Related Posts

0 Comments: