Scarlet Johansson kembali dengan
tema balas dendam dalam sequence mandiri yang sangat menyenangkan dimana
karakternya yakni Black Widow hadir cukup terlambat sebenarnya. Film ini
ditulis bersama oleh creator WandaVision yakni Jac Schaeffer dan disutradarai
dengan penuh semangat oleh Cate Shortland, dengan sentuhan Terminator 2 dan
Mission: Impossible tetapi tidak diragukan lagi menjaga konsistensi nada khas
melodrama MCU.
Film ini memberi kita latar
belakang kehadiran Black Widow di Marvel Cinematic Universe, yang melibatkan
kisah asal usul, trauma keluarga, krisis identitas, dan persaingan saudaran
dengan adik perempuannya yang garang yakni Yelena yang diperankan secara
menghibur oleh Florence Pugh. Yelena hadir dengan sikap bertarung balet seperti
Black Widow yang melibatkan pose absurd dan menyerupai kejenakaan surai seorang
wanita dalam iklan sampo.
Black Widow, atau Natasha sekarang
terputus dari keluarga Avenger-nya dan ini sepertinya waktu yang tepat untuk
memperkenalkan kita dengan kehidupan masa kecilnya yang kurang bahagia sebagai
bahan ujicoba yang menyamar sebagai keluarga Amerika biasa di Ohio pada tahun
1990-an. Natasha dan Yelena adalah anak yatim piatu yang orang tua mereka
mungkin telah dibawa pergi atau dibunuh. Sekarang ibu palsu mereka adalah
Melinda yang diperankan oleh Rahcel Weisz dan ayah mereka adalah Alexei yang
gemuk dan sombong yang diperankan David Harbour. Keduanya memiliki aksen
Amerika yang benar-benar meyakinkan dan suka menyanyikan lagu American Pie saat
mereka secara sentimental melihat pertandingan bisbol.
Alexei bangga menjadi super-soldier
pertama yang disponsori Soviet bernama “Red Guardian” dengan pakaian yang
sangat meniru versi Amerikanya yakni Captain America yang kebetulan ia anggap
sebagai lawan mainnya juga. Di masa tuanya, Alexei pun ditinggalkan di sebuah
penjara di mana dia menghabiskan waktu menantang semua tahanan yang ada di
penjara itu dalam pertandingan panco.
Kehidupan keluarga di jantung
Amerika harus berakhir dengan malapetaka dan di masa sekarang mereka harus
berhadapan dengan dalang dari semua penderitaan Natasha yakni Dreykov yang
diperankan Ray Winstone yang telah melatih pasukan wanita yang telah diambil
organ reproduksinya dan pikiran mereka dikendalikan oleh Dreykov. Lucunya
adalah, di saat dia dengan leluasa mengendalikan pikiran para bidak-bidaknya
itu, di lain sisi ia juga membuat gas penawarnya yang dapat membuat para
“widow” terbebas dari kendali Dreykov. Ini yang kemudian membuat gua berpikir,
yahh untuk apa gas itu dibikin bambang? Toh mereka juga gak bisa nyerang lo!
Ketebulan, Dreykov tampaknya memiliki hubungan politik yang sangat khusus dalam
beberapa dekade kebelakang. Diperlihatkan ada foto dirinya dengan Bill Clinton
yang diedit kurang mulus menurut gua.
Nah Natasha dan Yelena harus
menghadapi Dreykov untuk membebaskan para widow lain dari kendalinya. Tetapi
pertama-tama, mereka harus bersitegang dulu dalam perseteruan dalam seni bela
diri jarak dekat yang mengesankan di antara mereka berdua.
Entah bagaimana, hubungan paling
menggoda yang terungkap di sini adalah antara Black Widow dan ayahnya yang
tempramental dan suka menghancurkan barang-barang. Yang kemudian mengingatkan
gua, apa ini alasan kenapa Black Widow bisa membendung Bruce Banner dalam mode
Hulk nya.
Untuk penggemar Black Widow dan
penggiat Marvel, film ini terasa cukup menyenangkan dan Harbour mungkin bisa
mendapatkan jam tayang lebih banyak pada film-film Marvel kedepannya. Tentu
bersama the new Captain America dalam Captain America vs Red Guardian. Kita
doakan saja.
0 Comments: