Baru-baru ini
publik gempar dengan melesatnya trailer Spider-Man No Way Home, kisah
Spider-Man yang ketiga, hasil kolaborasi Sony dan Disney. Setelah menunggu
sekian lama akhirnya kita akan diperlihatkan pertempuran Spider-Man melawan
Sinister Six yang kabarnya muncul dari berbagai universe. Bahkan muncul desas
desus liar mengatakan kalau Spider-Man No Way Home akan kembali memanggil para
pemeran Spider-Man sebelum Tom Holland. Yah kita akan melihat Spider-Man Tobey
Meguire dan Andrew Garfield. Sebuah fantasi liar yang sepertinya akan
dikabulkan oleh Sony dan Disney.The Amazing Spider-Man menghadirkan sosok Spider-Man yang lebih epik menurut gua.
Di postingan ini
gua gak bakal ngebreakdown trailer dari Spider-Man No Way Home atau ngejelasin
fantasi liar gua juga tentang film ini karena yah gua gak punya kapabilitas
untuk hal itu. Daripada itu, gua pengen cerita aja dikit atau mungkin banyak
deng, tentang film Spider-Man favorit gua yaitu The Amazing Spider-Man 2.
Yah sebelum kalian ngomelin gua karena suka film yang kalian mungkin gak suka, tapi itulah manusia brohh, preferensi kita pada suatu hal itu berbeda-beda. Semenjak Tom Holland datang dengan Spider-Man versinya dia, banyak orang langsung menyukainya. Kebanyakan karena keterlibatan Iron Man pada setiap tindakannya Spider-Man terutama suit nya Spider-Man Tom Holland yang bener-bener keren abiss karena dilengkapi perlengkapan dari Iron Man.
Tapi menurut
gua Spider-Man nya Tom Holland masih kalah dibandingin Spider-Man nya Andrew
Garfield. Spontanitas dan kreatifitas yang dimiliki Spider-Man Andrew Garfield
tuh terlihat jelas di setiap tindakan yang dia ambil di The Amazing Spider-Man
2. Tanpa bantuan Iron Man pun Spider-Man Andrew Garfield bisa tuh ngalahi
Electro di kandangnya Electro.
Kecerdikan nya Spider-Man bisa ngalahin Electro di PLN nya New York. |
Jadi disini gua
bakal ngejelasin alasan-alasan kenapa The Amazing Spider-Man 2 menurut gua
adalah film Spider-Man terbaik dan penyebab-penyebab kenapa orang-orang pada
gak suka dengan The Amazing Spider-Man 2.
YANG BAGUS
- Chemistry antara Andrew Garfield dan Emma Stone
Tidak lagi dengan MJ, kali ini cintanya Peter Parker berlabu ke Gwen Stacy. |
Oke kita akan mulai dengan mereka berdua. Di antara dua MJ dalam trilogi Spider-Man nya Sam Raimi dan MCU, Peter selalu menjadikan cinta sebagai motivasi utama dalam segala Tindakan yang ia lakukan. Tapi berbeda dengan 2 versi dirinya itu, Peter di The Amazing Spider-Man jatuh cinta dengan Gwen Stacy. Chemistry mereka semakin terbentuk ketika keduanya pada dunia nyata memang berpacaran, yang kemudian membantu hubungan karakter mereka berdua menjadi lebih otentik.
Meskipun sejumlah penggemar mungkin memiliki masalah dengan kematian Gwen Stacy, tapi yah faktanya Gwen memang mati di komik, kematian Gwen adalah salah satu momen terbaik dan paling ikonis Garfield sebagai Spider-Man. Tidak ada momen dalam seri Spider-Man lain yang lebih emosional seperti ketika Peter menyadari bahwa kekasih tersayangnya itu telah meninggal di pelukannya.
- Electro adalah Villain yang hebat
Dari semua rumor
casting liar seputar siapa yang akan memerankan siapa di Spider-Man: No Way
Home, satu yang sudah dipastikan sejak lama, bahwa Jamie Foxx akan Kembali
mengambil peran lamanya sebagai Electro di film itu. Electro, sejauh ini adalah
salah satu penjahat paling menarik yang pernah ditampilkan di film Spider-Man
karena penonton harus banyak belajar darinya dia.
Kita bicara
tentang Max Dillon seorang maniak Spider-Man yang naasnya dia tak punya seorang
teman yang ada untuk mendukungnya. Adegan di mana Electro berbuat gaduh di
Times Square ketika dia pertama kali menyadari kalau dia kini punya kekuatan
super begitu menyenangkan bagi Max karena akhirnya orang-orang melihat dirinya.
Pertarungan terakhir yang terjadi di PLN New York juga merupakan salah satu
pertarungan terbaik di seluruh film Superhero mengingat betapa kuat dirinya.
- Scene Aksi yang Kece Abis
Mungkin ada
banyak kritik yang berdatangan dari penggemar yang tidak suka bagaimana Rhino
diperkenalkan, tetapi adegan aksi pembuka dengan sempurna menangkap nada
keseluruhan filmnya. Spider-Man tidak pernah lebih cepat atau lebih gesit
daripada yang ditunjukkan di film ini.
Adegan aksi
yang seimbang dengan humor sarkastik ala Spidey, yang membuat musuhnya begitu
kesal. Cara Spider-Man meloncat di antara taksi yang dilempar ke arahnya adalah
bagaimana Spider-Sense nya bekerja dengan optimal. Dia juga menggunakan jaring
laba-labanya untuk berayun secara fluid dan enak tuk dipandang hal yang belum
pernah di perlihatkan di film Spider-Man lainnya.
- Soundtrack
Salah satu
yang paling konsisten di franchise The Amazing Spider-Man adalah konsistennya
franchise tersebut dalam menyajikan soundtrack yang pas tuk didengar. Yang
pertama diisi dengan music yang luar biasa seperti “Saving New York,” lagu yang
diputar di The Amazing Spider-Man ketika Spidey melompat dari crane.
Musiknya tetap
bagus di film keduanya, karena membangkitkan semangat, menggairahkan, dan
terkadang chessy. Hans Zimmer tampaknya bereksperimen dengan beberapa
instrument baru juga karena beberapa skor juga menampilkan beberapa dubstep
juga.
Dan favorit gua
yakni lagunya Alicia Keys dan Kendrick Lamar di Credit Scene filmnya, yaitu
It’s On Again.
- Visual Effect
Efek visual
akan selalu meningkat pada setiap film berturut-turut selama teknologi terus
berkembang yang juga terjadi di franchise film Spider-Man dimana efek visual
The Amazing Spider-Man jauh di atas Spider-Man Sam Raimi. Namun, meski begitu
ada beberapa sentuhan magis Marc Webb yang tidak bisa dilakukan Spider-Man MCU
nya Jon Watss.
Yang paling
gampang untuk menggambarkan yang gua maksud tentu opening scene dari film ini
yang langsung membuat penonton merinding dan merasakan kecepatan dari
pergerakan Spider-Man. Saat Spidey meluncur di langit dari ketinggian yang
monumental, bahkan suit bagian belakang Spidey juga terkibar karena angin. Ini
yang kemarin dicoba sedikit di Far From Home saat Spider-Man membawa MJ kencan
untuk pertama kalinya.
- Kisah Richard dan Mary Parker
Fans telah
banyak kali mendengar tentang kematian Uncle Ben sehingga mungkin sudah
tertanam baik di otak semua orang, tetapi kisah ayah Peter jarang diceritakan.
The Amazing
Spider-Man 2 tidak hanya menyebutkannya secara sepintas, tetapi film tersebut
menyelami lebih dalam tentang kecelakaan yang dialami Richard dan Mary Parker,
dan bagaimana kemitraan bisnis yang dia miliki dengan Norman Osborn. Ada
beberapa subplot Spider-Man yang hebat di fase ketiga MCU, tetapi kisah Richard
adalah salah satu yang terbaik, karena kisahnya terungkap dengan cara yang
mengejutkan, termasuk bagaimana Peter berhasil menemukan laboratorium kereta
bawah tanah milik ayahnya.
- Andrew Garfield
Di setiap
survei penggemar yang dibuat untuk menentukan siapa Peter Parker terbaik, yang
sering terjadi adalah Andrew Garfield berada di urutan terbawah. Garfield
dirasa terlalu keren sebagai Peter Parker yang kutu buku dan unpopular
fotografer. Tapi lain cerita ketika pertanyaannya siapa Spider-Man yang
terbaik.
Ketika Garfield
mengenakan topengnya, dia memiliki sikap sombong dan arogannya Spider-Man. Di
setiap aksinya ia terus menerus mempermainkan penjahat seperti dia kucing dan
penjahatnya adalah tikus. Itu sebabnya Garfield adalah Spider-Man yang lebih
baik daripada Tom Holland. Bahkan ketika ditabrak oleh mobil pun, mobilnya gak
berhenti karena sopirnya tau yang dia tabrak itu Spider-Man jadi woles bae. Hahaha.
Oke kita udah
bahas yang bagus-bagusnya nih dari The Amazing Spider-Man 2 menurut gua. Meski
begitu bagi sejumlah orang The Amazing Spider-Man 2 dianggap sebagai entri yang
lemah dan banyak yang menunjukkannya sebagai langkah yang salah dalam
pengembangan ceritanya. Tepi kenapa? Kenapa The Amazing Spider-Man 2 dianggap
buruk? Ini beberapa alasannya.
YANG BURUK
- World Building
Di awal tahun
2000-an alasan kuat kenapa suatu studio film membuat sekuel dari suatu film
karena film pertama nya yang ternyata laku keras. Itu terjadi pada film
Spider-Man 1 yang kemudian melahirkan Spider-Man 2, dst. Namun arah pergerakan
industri perlahan mulai berubah, MCU datang dan membuktikan kalau film spin-off
yang saling terhubung di ending credit scene nya dapat menghasilkan uang yang
jauh lebih banyak. Ini yang kemudian dianggap sebagai peluang oleh Sony
Pictures.
Mereka kemudian
mulai membuat universe mereka sendiri, bermodalkan hak milik Spider-Man yang
mereka beli di masa lampau dari Marvel, franchise The Amazing Spider-Man pun
dibuat. mereka juga mulai memperkenalkan karakter yang saling terhubung di masa
depan dan juga special project nya norman Osborn yang mengindikasikan akan
adanya Sinister Six di masa depan.
Namun mungkin karena ketamakan dalam mempersiapkan segala sesuatunya di masa depan, hal ini yang kemudian berdampak langsung ke kisah The Amazing Spider-Man 2 dimana dalam storynya sendiri memang terlalu banyak set up set up yang dipersiapkan untuk sekuel The Amazing Spider-Man 2 kedepan sehingga mengorbankan focus pada ceritanya sendiri.
- Plot Cerita yang Sebenarnya
Melanjutnya
tentang set up film yang terlalu banyak dalam 2 jam penayangan, mengakibatkan
The Amazing Spider-Man 2 harus mengorbankan beberapa scene penting dipangkas
dari filmnya. Salah satu yang ramai kala itu yakni kembali nya Richard Parker,
ayah Peter Parker yang sebelumnya telah dianggap meninggal.
Sebuah leak delete scene memperlihatkan bahwa ada scene dimana Richard Parker menghampiri Peter yang sedang berziarah ke makamnya Gwen Stacy. Di scene ini juga dialog paling terkenal di jagat Spider-Man dilontarkan bukan oleh Uncle Ben tapi ayahnya Peter
“With great Power, come great responsibility.”
Scene lainnya yang
juga dihapus adalah kemunculan Mary Jane Watson yang diperankan Shailene
Woodley, aktris yang Namanya sedang melegit parah kala itu setelah bermain di
film Divergent. Masih diperdebatkan sebenarnya apakah keputusan studio
menghapus scene itu adalah hal yang baik atau buruk. Tapi menurut gua, 2 scene
penting itu disimpan untuk film selanjutnya yang sayangnya harus di cancel
karena Spider-Man harus muncul di MCU huhuhu.
- Kematian Gwen Stacy
Kematian Gwen Stacy adalah kematian yang dianggap paling tidak perlu |
Di ending filmnya,
dan momen yang paling banyak dibicarakan juga oleh para fans adalah kematian
Gwen Stacy. Yah walau memang sebenarnya Gwen terbunuh di versi komiknya, tapi
bagi mereka yang gak terlalu popular baca komiknya tentu menjadi sangat shock
ketika Gwen harus dimatikan karakternya yang kemudian berujung tidak sedikit
penonton merasa kecewa.
Film Spider-Man
memiliki momen tragedinya masing-masing. Kematian Uncle Ben di film pertamanya,
dan kemudian kematian Gwen di film kedua, namun untuk kematian Gwen rasanya
memang terasa salah nilai. Dengan hampir tidak ada durasi yang tersisa di
filmnya, Gwen mati di waktu yang salah menurut gua dan akhirnya momen berduka
nya Peter tidak terlalu terasa. Kembali ini yang menurut gua diproyeksikan
sebenarnya sama Sony Pictures bahwa mereka rencananya mau ngeceritain kisah
kesedihan nya Peter di film ketiganya, namun sayangnya harus dicancel karena
MCU hahaha.
Semua pembahasan
gua selama beberapa menit ini adalah factor-faktor penting kenapa gua suka dan
kenapa mereka tidak suka dengan The Amazing Spider-Man 2. Walau memang harus
gua akuin dari sisi penceritaan sekuelnya ini kurang baik daripada
pendahulunya.
Film ini memiliki
basis penggemar yang setia, tetapi juga memiliki penggemar yang kecewa. Fakta
bahwa franchise ini berakhir setelah film kedua, alih-alih melanjutkan The
Amazing Spider-Man 3, juga tidak membantu meningkatkan statusnya.
Tapi bagaimana
menurut kalian? Apakah The Amazing Spider-Man 2 merupakan mata rantai yang
lemah yang memang tidak pantas untuk dibuat kan sekuelnya atau kita perlu
melakukan penceritaan yang lebih fair pada film ini? Apapun pendapat kalian,
yukss suarakan pendapat kalian di kolom komentar.
Stay Healthy, and Stay Safe guys.
0 Comments: