Sabtu, 15 Juni 2019

Review Aladdin | "A Whole New World" Come Back!

Aladdin adalah film fantasy musical Amerika Serikat tahun 2019 yang disutradari oleh Guy Ritchie yang ikut menulis skenario dengan John August. Diproduksi oleh Walt Disney Pictures, film ini adalah adaptasi live action dari film animasi Disney tahun 1992 yang juga berjudul Aladdin yang didasarkan pada kisah dongeng “One Thousand and One Night”.


1.      PROFIL

Judul Film       : Aladdin
Tanggal Rilis   : 22 Mei 2019 (Indonesia)
Sutradara       : Guy Ritchie
Penulis            : John August, Guy Ritchie
Pemeran         : Will Smith, Mena Massoud, Naomi Scott
Studio             : Walt Disney Pictures
Genre              : Adventure, Comedy, Family


2.      SINOPSIS

Film ini berkisah tentang Aladdin, pria jalanan miskin yang jatuh cinta pada Princess Jasmine. Di lain sisi, Jafar yang adalah Penasehat Kerajaan Agrabah memiliki keinginan untuk mengambil alih kekuasaan Agrabah dari Sultan. Jafar pun mengutus Aladdin untuk mengambil lampu ajaib di Gue Keajaiban yang konon katanya bisa mengabulkan semua permohonan pemiliknya.


3.      REVIEW

(Spoiler Warning) Dari sini hingga seterusnya, tulisan ini akan mengandung konten-konten spoiler dari film Aladdin, tapi bila kalian fine-fine aja dengan spoiler yah monggo dilanjutin.)

Aladdin menjalankan filmnya sebagai penceritaan seorang ayah memberitahukan sebuah dongeng kepada 2 anaknya di sebuah kapal kecil di tengah laut. Mengisahkan tentang dongeng “Aladdin, Jin, dan Lampu Ajaib”, sang Ayah kemudian membawa kita ke dalam penggambaran dongeng tersebut. Dimana sosok Aladdin dijelaskan sebagai seorang pria jalanan yang memenuhi kebutuhan hariannya dengan cara mencuri di pasar.  

10 menit awal film berjalan kita disuguhkan adegan kejar-kejaran diiringi musik yang dinyanyikan oleh Aladdin, yang menegaskan bahwa film ini adalah film drama-musikal. Menarik melihat betapa lihainya Aladdin melompat dari satu bangunan ke bangunan lain dan bagaimana cara dia menipu para polisi kerajaan.
Aladdin terpesona melihat kecantikan Princess Jasmine

Guy Ritchie bisa dikatakan berhasil membawakan versi Live Action dari film memorable Aladdin (1992) dan membuat kita kembali nostalgia dengan film itu. Cara dia membawakan filmnya pun memang dikhususkan untuk anak-anak agar mereka mendapatkan tontonan yang sesuai dengan umur mereka dan menghindari serbuan film-film remaja yang terus menyerbu layar lebar Indonesia.
Aladdin mengambil lampu ajaib

Untuk cerita Aladdin-nya sendiri, secara garis besar menggunakan plot cerita yang serupa dengan versi animasinya. Hanya ada penambahan di beberapa sisi saja, tapi mungkin penambahan inilah yang menyebabkan durasi film ini terasa begitu lama untuk film keluarga dan membuat kita yang awalnya riuh dibawa lesu karena penceritaannya yang terasa bertele-tele.
Genie menyuruh Aladdin untuk mendekati Princess Jasmine

Tapi penambahan tersebut bukan berarti buruk, karena beberapa penambahan adegan yang berbeda dari versi animasinya justru membawa kita tertawa terbahak-bahak dengan dialog-dialog comedy yang disuguhkan, dan tentunya penambahan tersebutlah yang membedakan film live-action ini dengan versi animasinya.

Untuk pendalaman karakternya sendiri, Disney tepat menunjuk Mena Massoud dan Naomi Scott sebagai Aladdin dan Princess Jasmine, sebab tampang mereka yang memang cocok dengan versi animasi yang serba Arabian ini.
Perbandingan antara Aladdin dan Princess Jasmine versi Live-Action dan Animasi

Apresiasi tinggi perlu diberikan pada Will Smith yang sukses besar memerankan Genie. Setelah awalnya diragukan karena desain Genie yang dirasa fans tidak sesuai dengan versi animasi. Will Smith menepis anggapan desain karakter dengan aktingnya yang cemerlang. Tidak berlebihan saya rasa mengatakan Genie lah yang memberikan warna pada film ini dengan sosoknya yang friendly dan sangat fun. 
Pertama kalinya Aladdin bertemu dengan Genie

Untuk karakter non-manusianya sendiri ada Abu, (keranya Aladdin), Permadani terbang, Beo nya Jafar, dan Rajah (harimaunya Princess Jasmine). Dari semua karakter tersebut, hanya Rajah lah yang dirasa kurang bagiannya di film, seakan dia hanya dijadikan tempelan saja agar fans tidak kecewa-kecewa banget. Sedangkan karakter lainnya dibuat memiliki peran besar dalam film.
Abu berhasil mencuri Lampu Ajaib dari Jafar

Kesan yang kurang terasa justru hadir pada sosok Antagonis utamanya, yakni Jafar. Entah, karena ingin memfokuskan diri pada Aladdin dan Jasmine atau bagaimana, tapi Jafar tampil kurang bengis dan kurang jahat dibandingkan sosoknya di film animasi. Mengingat juga kemunculannya yang sedikit di film yang membuat pengembangan karakter antagonis film ini terasa gagal.
Jafar meminta keinginan ketiganya

Seperti saya katakan sebelumnya, Guy Ritchie membuat kita benar-benar nostalgia pada Aladdin. Bagaimana cara dia memainkan kamera dan efek visual CGI pun tidak canggung-canggung disini. Walau ini adalah film drama keluarga, tapi adegan actionnya pun terbilang meriah dengan ledakan-ledakan riuh walaupun tidak sematang film Superhero dalam eksekusinya.
Aladdin dan Abu dikejar oleh Beo
Dan bicara tentang film Disney, tentunya kita harus membicarakan musik dan koreografinya, apalagi ini film Aladdin, “A Whole New World” diperkenalkan di film ini. Dan benar saja, film ini sukses membuat saya mencari lagu-lagu itu untuk saya dengan kembali di YouTube.

Lagu-lagu yang ditampilkan di Aladdin memiliki ciri khasnya sendiri dan terasa pas dengan bagaimana filmnya berjalan. Apalagi koreografi yang diperlihatkan sangat megah dan sangat menghibur. Dan menurut saya pribadi, dibandingkan “A Whole New World” saya lebih menyukai lagu “Prince Ali” di versi Live-Action ini, karena ditampilkan penuh warna dan menyenangkan.
Genie membawakan lagu Prince Ali

Film ini ditutup dengan diangkatnya Princess Jasmine menjadi Sultan dan Genie yang dibebaskan Aladdin dari mantra yang sejak ribuan tahun mengikat dirinya dan menjadikan dirinya sebagai manusia. Yah, lumayan berbeda dengan ending yang ada di versi animasinya, tapi menurut saya itu hal bagus, karena kalau semuanya sama, untuk apa kita menonton film ini?


4.      PEMERAN
Untuk Cast & Crew film ini bisa dilihat di sini:


5.      KESIMPULAN DAN RATING
Overall, film ini cocok untuk mengisi waktu luang kita bersama keluarga karena tontonannya yang menghibur disertai musik dan tarian yang meriah. Menonton film ini bisa saja membuat kita ikut menari dan menyanyi bersama Aladdin dan Jasmine di Bioskop :)

Dan untuk rating film ini, saya berikan rating

Let Me Share This Whole New World With You.
~Aladdin & Jasmine~
Salam.

Previous Post
Next Post

0 Comments: