Jumat, 28 Juni 2019

Review Bilal: A New Breed of Hero | “Budak yang Berjuang demi Kesetaraan"

Bilal: A New Breed of Hero adalah film animasi action-adventure Uni Emirates Arab tahun 2016 yang diproduksi oleh Barajoun Entertainment dan disutradarai oleh Khurram H. Alavi dan Ayman Jamal.

PROFIL



Judul Film                   : Bilal: A New Breed of Hero
Tanggal Rilis               : 8 September 2016 (Uni Emirates Arab)
Durasi                         : 109 menit
Sutradara                   : Khurram H. Alavi & Ayman Jamal
Penulis                        : Alex Kronemer, Michael Wolfe, Khurram Alavi, Yassin Kamel
Pemeran                     : Adewale Akinnuoye-Agbaje, Ian McShane, China Anne McClain
Studio Produksi          : Barajoun Entertainment
Distributor Film          : Vertical Entertainment
Genre                          : Animation, Action, Adventure


SINOPSIS


Mengisahkan kehidupan Bilal bin Rabah, seorang budak dari Mekkah yang diperlakukan buruk oleh tuannya. Hingga suatu hari, Bilal bertemu dengan Abu Bakar As-Shidiq, seorang pedagang yang menuntunnya ke ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Islam.

REVIEW

(Spoiler Warning) Dari sini hingga seterusnya, tulisan ini akan mengandung konten-konten spoiler dari film Bilal: A New Breed of Hero, tapi bila kalian fine-fine aja dengan spoiler yah monggo dilanjutin.)

Bilal: A New Breed of Hero dimulai dengan kisah masa kecil Bilal bersama adik dan ibunya di sebuah rumah gubuk dimana mereka hidup tentram bersama. Namun pada suatu hari, ketika Bilal dan adiknya sedang bermain, segerombolan pasukan berkuda menyergap kediaman Bilal dan merampas semua yang ada di rumahnya termasuk membawa Bilal dan adiknya untuk dijadikan budak dan dijual.

    Bilal dan keluarganya diserbu oleh pasukan berkuda

Sebagai film animasi biografi dari salah satu sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yakni Bilal bin Rabah, film ini benar-benar memberi kesan yang dramatis dan juga heroic, terutama bagi kalian yang sudah pernah membaca atau mengetahui perjalanan hidup Bilal bin Rabah.

    Bilal mendatangi Abu Bakar di sebuah bukit

Walau tidak secara rinci menjelaskan tentang kehidupan Bilal sebagai budak dan hamba sahaya dari Mekkah, tapi secara keseluruhan film ini bisa merangkum poin-poin penting dari kehidupan Bilal. Sesuai dengan pernyataan Ayman Jamal (sutradara & produser film Bilal) yang sangat menginginkan agar masyarakat dunia bisa mengetahui perjuangan manusia pertama yang mengumandangkan Adzan ini dalam membela Islam.

    Umayyah memperlakukan Bilal muda dengan semena-mena

Bagi kalian yang sudah pernah membaca biografi dari Bilal entah itu dari buku atau internet, menonton film ini bisa dijadikan visualisasi dari hayalan pikiran kalian saat membaca biografi Bilal. Tentang betapa besar perjuangan Bilal dan pertaruhan hidupnya menegakkan kalimat La Ilaha Illallah di muka bumi ini.

    Bilal dikurung setelah mengakui bahwa ia mengimani agama Islam

Membahas plot cerita Bilal: A New Breed of Hero, saya menggunakan dua pandangan untuk hal ini. Yaitu pandangan orang yang sudah membaca biografi Bilal, dan pandangan orang yang belum membaca biografi Bilal.

Bagi kalian yang sudah membaca biografi Bilal, mungkin tidak banyak yang bisa dipertentangkan. Kecuali mungkin adanya scene-scene tambahan yang digunakan pihak studio untuk memberi kesan dramatisasi diluar dari tulisan sejarah yang kita baca. Seperti adanya koin pemberian dari ibu Bilal yang tidak pernah dijelaskan di tulisan sejarah tapi ada di film ini.    

    Koin pemberian Ibunda Bilal

Dan bagi kalian yang sama sekali belum pernah membaca biografi Bilal, menonton film ini mungkin akan sedikit membingungkan, terutama ketika babak ke-3 filmnya berjalan dimana alur penceritaannya mulai berjalan dengan cepat. Dalam benak kalian mungkin bertanya-tanya, “Kok mereka hijrah?” “Kok pada perang sih?” dan lain sebagainya.

Akan tetapi secara umum, film ini benar-benar menghibur terutama pada final fight nya saat kaum Muslimin melawan kaum Jahiliah Mekkah pada perang Badar. Ketegangan yang diberikan seakan membawa kita masuk ke dalam perang tersebut.

    Hamzah bin Abdul-Muthalib menantang pasukan Jahiliyah Mekkah seorang diri

Saya sangat menyukai karakter Hamzah bin Abdul-Muththalib di sini. Sifatnya yang gagah berani dan tidak kenal takut benar-benar membekas seusai menonton filmnya. Kalau saya boleh akui, saya lebih menyukai karakter Hamzah dibandingkan Bilal sih, hehehe. (Ngarep difilm kan juga :v)

    Hamzah dalam perjalanan pulang ke Mekkah

Menggunakan animasi 3D, saya bisa mensejajarkan kualitas animasi film ini dengan film-film keluaran studio animasi besar dari Amerika. Yah, walaupun memang harus diakui tidak sehalus animasi Amerika dalam movement dan finishing animation-nya. Tapi setidaknya kualitas yang ditawarkan masih menjanjikan kok.

    Penggambaran Kota Mekkah pada zaman dahulu

Dan karena mengincar konsumen International, dan bukan hanya mengincar konsumen lokal. Film ini berjalan dengan menggunakan bahasa inggris. Bukan hanya sekedar dabbing nya saja, tapi dari gerakan mulutnya pun dibuat mengeluarkan perkataan bahasa inggris. Padahal menurut saya akan lebih baik bila menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa film nya untuk memberi kesan Timur-Tengah yang lebih mendalam lagi.  

Film ini ditutup dengan keberhasilan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebarkan Islam hingga bisa merebut kota Mekkah dan menjadikannya kota suci. Bilal pun ditunjuk untuk naik ke atas Ka’bah dan mengumandangkan adzan. Seketika layar menjadi hitam dan muncullah kalimat-kalimat adzan. Sebuah ending yang sangat indah dan menyejukkan hati.

PEMERAN


Untuk Cast & Crew film ini bisa dilihat di sini


KESIMPULAN DAN RATING

Overall film ini sangat cocok untuk kalian tonton bersama dengan keluarga tentunya terutama untuk mengajarkan adik atau anak kalian pada sejarah Islam dan perjuangan tokoh-tokoh Islam.

Dan untuk rating film ini, saya berikan rating

“Being a great man, means living without chains.”
~Bilal’s Mother~

Salam.

Previous Post
Next Post

0 Comments: