Matt & Mou adalah film remaja percintaan Indonesia
tahun 2019 yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Wulanfadi. Film ini
menjadi yang ketiga kalinya bagi Wulanfadi karya novelnya diangkat menjadi film
setelah sebelumnya A: Aku, Benci & Cinta (2017) dan R: Raja, Ratu &
Rahasia (2018).
PROFIL
Judul Film : Matt & Mou
Tanggal Rilis : 24 Januari 2019 (Indonesia)
Durasi :
96 menit
Sutradara : Monty Tiwa
Penulis :
Alim Sudio, Wulanfadi
Pemeran : Prilly Latuconsina, Maxime
Bouttier, Irsyadillah
Studio Produksi :
MD Pictures
Distributor Film :
MD Pictures
Genre : Comedy, Drama, Romance
SINOPSIS
Matt & Mou berkisah tentang sepasang sahabat yaitu
Matt (Maxime Bouttier) dan Mou (Prilly Latuconsina) yang bersahabat sedari kecil hingga SMA. Suatu hari, Mou jatuh
cinta pada Reza (Irsyadillah), seorang musisi yang juga menaruh hati pada Mou. Untuk memastikan
bahwa Reza memang layak untuk Mou, Matt pun memberikan 3 syarat pada Reza bila
mau berpacaran dengan Mou.
REVIEW
(Spoiler Warning) Dari sini hingga seterusnya, tulisan
ini akan mengandung konten-konten spoiler dari film Matt & Mou, tapi bila
kalian fine-fine aja dengan spoiler yah monggo dilanjutin.)
Bermula dari kisah masa kecil Matt dan Mou dimana Matt
pindah rumah dan menjadi tetangga Mou yang otomatis membuat mereka menjadi
sepasang sahabat yang terus bertahan sedari SD hingga SMA.
Matt menjemput Mou untuk pergi bersama-sama ke sekolah
Ketika melihat trailer film ini di Youtube, saya cukup
excited dengan genre film Comedy Romance yang diusung Matt & Mou.
Karena selain Action-Adventure, genre film yang paling saya suka lainnya adalah
Comedy-Romance, karena dibalik kalimat dramatis dari setiap adegan romancenya
pasti juga diselingi adegan kocak yang menghibur.
Dicky (Joshua) meminta penjelasan pada Mou tentang
hubungan mereka berdua
Dan di film ini, saya cukup terhibur dengan bahan
lawak yang ditawarkan. Walaupun harus diakui beberapa scene comedy terasa
“garing” akan tetapi saya mencoba memaklumi karena seorang Monty Tiwa memang
lebih jago dalam men-direct film Drama-Romance daripada Comedy. Bukti nyatanya
bisa dilihat di film “Critical Eleven” yang benar-benar luar biasa dalam segi
konflik yang diangkat dan alur penyelesaiannya.
Kesuksesan Critical Eleven (2017) yang disutradari
oleh Monty Tiwa
Plot film Matt & Mou sebenarnya bisa dikatakan
“mainstream”. Ada cowok yang bersahabat dengan cewek dan akhirnya tumbuh
benih-benih cinta di antara mereka tapi keduanya memilih memendam perasaan.
Entah kenapa alur cerita seperti ini seakan menjadi langganan di setiap tahun
perfilman Indonesia. Tahun lalu saja, plot serupa ada di film
“#TemanTapiMenikah” yang dibintangi Adipati Dolken dan Vanesha Prescilla (Milea
itu loh)
Film dengan plot cerita serupa
Daripada menghujat film ini, saya justru menyukai Matt
& Mou. Meski saya katakan sebelumnya film ini memiliki plot cerita
mainstream, akan tetapi plot cerita mainstream bukan berarti buruk. Semuanya
adalah tergantung pada bagaimana cara penyampaian ceritanya, dan menurut saya
film ini berhasil dalam hal itu.
Matt kaget dengan gebetan baru Mou
Bagaimana konfliknya diangkat secara perlahan namun pasti,
Bagaimana Matt dan Mou menghadapi konflik tersebut, dan bagaimana mereka
melewatinya, diuraikan dengan ringkas namun padat. Kehadiran Reza dan Reta (Josephine Firmstone) sebagai penengah pun dibuat tidak memaksa dan mudah diterima. Reza yang
menyukai Mou dan Reta yang menyukai Matt menjadikan konflik diantara mereka
bisa dibangun dalam bentuk “Kesenjangan antar sahabat”.
Matt dan Reta makan bareng di kantin
Yang saya sayangkan hanya cara penyelesaian masalah
dengan antagonis utamanya yang kurang rapih dan sangat terburu-buru. Terlihat
sekali bahwa alurnya ditekan habis-habisan agar durasi filmnya tidak lebih dari
1 jam 30 menit-an. Seandainya penyelesaian masalahnya bisa lebih baik lagi atau
bahkan diperjelas tanpa memikirkan durasi target filmnya, saya rasa duduk 2
jam-an menonton film ini bukanlah suatu kesalahan.
Matt bertarung dengan preman demi menyelamatkan Mou
Di film ini, saya benar-benar merasa puas dengan
acting Prilly Latuconsina sebagai Mou yang sangat cocok dengan kepribadiannya.
Saya kehilangan kesan Sisi (perannya di sinetron GGS) yang menurut saya over
excessive di situ dan menemukan karakter Prilly yang cocok di sini.
Matt & Mou juga diisi oleh aktor dan aktris muda
lainnya seperti Maxime Bouttier, Irsyadillah, Marthino Lio, Josephine Firmstone
dan Joshua Suherman. Semuanya berhasil memerankan karakternya dengan pas tetapi
yang paling menarik perhatian saya adalah acting dari Marthino Lio yang tidak
menahan-nahan kalimat dan lepas begitu saja. Daripada melihat Matt sebagai
karakter utama pria, saya justru tertarik dengan antagonis kita ini. Seandainya
saja karakternya bisa dikembangkan lagi, ceritanya pasti akan menarik.
Peran Marthino Lio yang paling menonjol di sini
Nilai tambah yang perlu juga dibahas adalah Soundtrack
filmnya. Sebenarnya, film ini menggunakan ciri khas FTV Indonesia dalam hal
soundtrack. Yaitu satu soundtrack dipakai di setiap adegan. Film ini juga
begitu. Yang membedakan adalah Morty Tiwa tau kapan dan bagaimana menempatkan
soundtrack dengan benar.
Bukan hanya bermain dengan kecil tinggi nada dari
lagunya, Morty Tiwa juga menjadikan lagu ini sebagai instrument pengiring
adegan krusial. Dan saya benar-benar terbawa dengan hal itu. Kalian bisa
nge-cek sendiri lagu yang saya maksud di Youtube. Judulnya “Kamu Pantas”
dipopulerkan juga oleh Prilly Latuconsina.
Film ini ditutup dengan Matt dan Mou berpisah karena
Matt harus melanjutkan pendidikannya di Berlin, Jerman dan meninggalkan Mou
sendiri di Indonesia. Ada adegan kejar-kejaran disini dan juga diselingi
candaan komedi tentunya. Ibaratnya kejar-kejaran ala AADC tapi pake guyonan.
PEMERAN
Untuk Cast & Crew film ini bisa dilihat di sini
KESIMPULAN DAN RATING
Overall film ini cocok buat kamu yang ingin
menghabiskan waktu weekend bareng pacar atau pasangan karena genre romance yang
dibawa dan juga comedy jenaka yang ditawarkan. Dan untuk jomblo, yah… terserah
deh.
Dan untuk rating film ini, saya berikan rating
Matt: “Kenapa sih ini penting banget buat kamu?”
Mou: “Karenakan Matt penting buat Mou.”
~Matt & Mou~
Salam.
0 Comments: