Senin, 01 Juli 2019

Review Matt & Mou | “Teman Rasa Pacar”

Matt & Mou adalah film remaja percintaan Indonesia tahun 2019 yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Wulanfadi. Film ini menjadi yang ketiga kalinya bagi Wulanfadi karya novelnya diangkat menjadi film setelah sebelumnya A: Aku, Benci & Cinta (2017) dan R: Raja, Ratu & Rahasia (2018).

PROFIL


Judul Film                   : Matt & Mou
Tanggal Rilis               : 24 Januari 2019 (Indonesia)
Durasi                          : 96 menit
Sutradara                     : Monty Tiwa
Penulis                          : Alim Sudio, Wulanfadi
Pemeran                       : Prilly Latuconsina, Maxime Bouttier, Irsyadillah
Studio Produksi          : MD Pictures
Distributor Film          : MD Pictures
Genre                            : Comedy, Drama, Romance

SINOPSIS


Matt & Mou berkisah tentang sepasang sahabat yaitu Matt (Maxime Bouttier) dan Mou (Prilly Latuconsina) yang bersahabat sedari kecil hingga SMA. Suatu hari, Mou jatuh cinta pada Reza (Irsyadillah), seorang musisi yang juga menaruh hati pada Mou. Untuk memastikan bahwa Reza memang layak untuk Mou, Matt pun memberikan 3 syarat pada Reza bila mau berpacaran dengan Mou.

REVIEW

(Spoiler Warning) Dari sini hingga seterusnya, tulisan ini akan mengandung konten-konten spoiler dari film Matt & Mou, tapi bila kalian fine-fine aja dengan spoiler yah monggo dilanjutin.)

Bermula dari kisah masa kecil Matt dan Mou dimana Matt pindah rumah dan menjadi tetangga Mou yang otomatis membuat mereka menjadi sepasang sahabat yang terus bertahan sedari SD hingga SMA.

    Matt menjemput Mou untuk pergi bersama-sama ke sekolah

Ketika melihat trailer film ini di Youtube, saya cukup excited dengan genre film Comedy Romance yang diusung Matt & Mou. Karena selain Action-Adventure, genre film yang paling saya suka lainnya adalah Comedy-Romance, karena dibalik kalimat dramatis dari setiap adegan romancenya pasti juga diselingi adegan kocak yang menghibur.

    Dicky (Joshua) meminta penjelasan pada Mou tentang hubungan mereka berdua

Dan di film ini, saya cukup terhibur dengan bahan lawak yang ditawarkan. Walaupun harus diakui beberapa scene comedy terasa “garing” akan tetapi saya mencoba memaklumi karena seorang Monty Tiwa memang lebih jago dalam men-direct film Drama-Romance daripada Comedy. Bukti nyatanya bisa dilihat di film “Critical Eleven” yang benar-benar luar biasa dalam segi konflik yang diangkat dan alur penyelesaiannya.

    Kesuksesan Critical Eleven (2017) yang disutradari oleh Monty Tiwa

Plot film Matt & Mou sebenarnya bisa dikatakan “mainstream”. Ada cowok yang bersahabat dengan cewek dan akhirnya tumbuh benih-benih cinta di antara mereka tapi keduanya memilih memendam perasaan. Entah kenapa alur cerita seperti ini seakan menjadi langganan di setiap tahun perfilman Indonesia. Tahun lalu saja, plot serupa ada di film “#TemanTapiMenikah” yang dibintangi Adipati Dolken dan Vanesha Prescilla (Milea itu loh)

    Film dengan plot cerita serupa

Daripada menghujat film ini, saya justru menyukai Matt & Mou. Meski saya katakan sebelumnya film ini memiliki plot cerita mainstream, akan tetapi plot cerita mainstream bukan berarti buruk. Semuanya adalah tergantung pada bagaimana cara penyampaian ceritanya, dan menurut saya film ini berhasil dalam hal itu.

    Matt kaget dengan gebetan baru Mou

Bagaimana konfliknya diangkat secara perlahan namun pasti, Bagaimana Matt dan Mou menghadapi konflik tersebut, dan bagaimana mereka melewatinya, diuraikan dengan ringkas namun padat. Kehadiran Reza dan Reta (Josephine Firmstone) sebagai penengah pun dibuat tidak memaksa dan mudah diterima. Reza yang menyukai Mou dan Reta yang menyukai Matt menjadikan konflik diantara mereka bisa dibangun dalam bentuk “Kesenjangan antar sahabat”.

    Matt dan Reta makan bareng di kantin

Yang saya sayangkan hanya cara penyelesaian masalah dengan antagonis utamanya yang kurang rapih dan sangat terburu-buru. Terlihat sekali bahwa alurnya ditekan habis-habisan agar durasi filmnya tidak lebih dari 1 jam 30 menit-an. Seandainya penyelesaian masalahnya bisa lebih baik lagi atau bahkan diperjelas tanpa memikirkan durasi target filmnya, saya rasa duduk 2 jam-an menonton film ini bukanlah suatu kesalahan.

    Matt bertarung dengan preman demi menyelamatkan Mou

Di film ini, saya benar-benar merasa puas dengan acting Prilly Latuconsina sebagai Mou yang sangat cocok dengan kepribadiannya. Saya kehilangan kesan Sisi (perannya di sinetron GGS) yang menurut saya over excessive di situ dan menemukan karakter Prilly yang cocok di sini.

Matt & Mou juga diisi oleh aktor dan aktris muda lainnya seperti Maxime Bouttier, Irsyadillah, Marthino Lio, Josephine Firmstone dan Joshua Suherman. Semuanya berhasil memerankan karakternya dengan pas tetapi yang paling menarik perhatian saya adalah acting dari Marthino Lio yang tidak menahan-nahan kalimat dan lepas begitu saja. Daripada melihat Matt sebagai karakter utama pria, saya justru tertarik dengan antagonis kita ini. Seandainya saja karakternya bisa dikembangkan lagi, ceritanya pasti akan menarik.

    Peran Marthino Lio yang paling menonjol di sini

Nilai tambah yang perlu juga dibahas adalah Soundtrack filmnya. Sebenarnya, film ini menggunakan ciri khas FTV Indonesia dalam hal soundtrack. Yaitu satu soundtrack dipakai di setiap adegan. Film ini juga begitu. Yang membedakan adalah Morty Tiwa tau kapan dan bagaimana menempatkan soundtrack dengan benar.   

Bukan hanya bermain dengan kecil tinggi nada dari lagunya, Morty Tiwa juga menjadikan lagu ini sebagai instrument pengiring adegan krusial. Dan saya benar-benar terbawa dengan hal itu. Kalian bisa nge-cek sendiri lagu yang saya maksud di Youtube. Judulnya “Kamu Pantas” dipopulerkan juga oleh Prilly Latuconsina.


Film ini ditutup dengan Matt dan Mou berpisah karena Matt harus melanjutkan pendidikannya di Berlin, Jerman dan meninggalkan Mou sendiri di Indonesia. Ada adegan kejar-kejaran disini dan juga diselingi candaan komedi tentunya. Ibaratnya kejar-kejaran ala AADC tapi pake guyonan.   

PEMERAN


Untuk Cast & Crew film ini bisa dilihat di sini

KESIMPULAN DAN RATING

Overall film ini cocok buat kamu yang ingin menghabiskan waktu weekend bareng pacar atau pasangan karena genre romance yang dibawa dan juga comedy jenaka yang ditawarkan. Dan untuk jomblo, yah… terserah deh.

Dan untuk rating film ini, saya berikan rating



Matt: “Kenapa sih ini penting banget buat kamu?”
Mou: “Karenakan Matt penting buat Mou.”
~Matt & Mou~

Salam.

Previous Post
Next Post

0 Comments: