Keluarga Cemara adalah film Family Indonesia tahun
2019 yang diadaptasi dari cerita bersambung yang dimuat oleh majalah Hai
dan juga sinetron keluarga karya Arswendo Atmowiloto. Film ini disutradai oleh Yandy
Laurens dan naskahnya ditulis oleh dirinya bersama dengan Ginatri S. Noer dan
merupakan hasil produksi dari 3 studio rumah produksi yakni Visinema Pictures,
Ideosource Entertainment, dan Kaskus.
PROFIL FILM
Judul Film :
Keluarga Cemara
Rilis Perdana : 29 November 2018 (Jogja, Indonesia)
Durasi Bioskop : 110 menit
Sutradara : Yandy Laurens
Produser : Anggia Kharisma & Ginatri S. Noer
Penulis : Yandy Laurens & Ginatri S. Noer
Pemeran : Ringgo Agus Rahman, Nirina Zubir, Adhisty Zara
Studio Produksi : Visinema Pictures, Ideosource Entertainment, Kaskus
Distributor Film : Iflix (Video Streaming)
Genre : Family
Rilis Perdana : 29 November 2018 (Jogja, Indonesia)
Durasi Bioskop : 110 menit
Sutradara : Yandy Laurens
Produser : Anggia Kharisma & Ginatri S. Noer
Penulis : Yandy Laurens & Ginatri S. Noer
Pemeran : Ringgo Agus Rahman, Nirina Zubir, Adhisty Zara
Studio Produksi : Visinema Pictures, Ideosource Entertainment, Kaskus
Distributor Film : Iflix (Video Streaming)
Genre : Family
ALUR CERITA
Keluarga Cemara mengisahkan sebuah keluarga kaya dari
Jakarta yang terdiri dari Abah (Ringgo Agus Rahman), Emak (Nirina Zubir), Euis
(Adhisty Zara) anak pertama, dan Ara (Widuri Sasono) anak terakhir. Mereka
hidup bahagia dengan kekayaan yang melimpah yang berasal dari Abah yang bekerja
sebagai direktur sebuah perusahaan di bidang properti. Euis pun cukup terkenal
di kalangannya karena kehebatannya dalam dance.
Foto Keluarga Cemara
Tapi karena terlalu larut pada pekerjaannya, Abah jadi
jarang di rumah dan kurang memperhatikan keluarganya. Terakhir kali, dia tidak
menepati janjinya untuk hadir di perlombaan dance nya Euis yang tentu
membuat Euis geram. Jadilah, di ulang tahun ke-13 nya Euis, Abah berjanji akan
hadir di acara itu tepat waktu dan ikut merayakan ulang tahunnya Euis.
Perayaan ulang tahun Euis yang ke-13 tanpa di hadiri Abah
Kemalangan terjadi pada Abah hari itu, rekan kerja
sekaligus kakak iparnya, Kang Fajar (Ariyo Wahab), telah melakukan pertaruhan yang
membuat perusahaannya kehilangan banyak uang dan ujung-ujungnnya segala
kekayaan dan properti Abah disita. Dengan rasa jengkel dan juga menyesal atas
tindakan Kang Fajar, Abah membawa keluarganya ke kantornya dan untuk sementara
tinggal disana.
Abah membawa keluarganya ke kantor untuk menginap sementara
Abah mendatangi kerabatnya yang juga pengacaranya
untuk membantu mengatasi masalah ini. Dan selama pengacaranya itu bekerja,
untuk sementara Abah membawa keluarganya pindah ke rumah peninggalan orang
tuanya yang ada di desa. Kondisi rumah yang berantakan dan juga berdebu
tentunya. Dibantu teman masa kecil Abah dulu, Romli (Abdurrahman Arif), mereka
membersihkan dan memperbaiki beberapa sisi rumah yang kotor dan rusak.
Keluarga Cemara pindah ke rumah peninggalan orang tuanya Abah
Rumah sudah bersih dan layak untuk ditinggali. Disaat
itu juga, Abah mendapat telpon dari pengacaranya yang mengatakan bahwa semua
hartanya tidak akan bisa dikembalikan dan mereka tidak akan menang dalam persidangan.
Abah dan keluarganya terpukul dengan berita itu. Jadilah mereka harus menetap
di rumah itu selamanya dan sudah resmi dinyatakan “jatuh miskin”. Euis dan Ara
pindah ke sekolah negeri di desa itu, dan Abah harus bekerja sebagai kuli untuk
menghidupi keluarganya.
Abah beristirahat sejenak setelah seharian bekerja sebagai kuli bangunan
Tapi kesialan terus terjadi pada Abah, Abah mengalami
kecelakaan kerja hingga kaki kanannya patah. Jadilah Emak yang harus kerja
sekarang. Bersama dengan Ceu’ Salma (Asri Welas) yang mendanai usahanya, Emak
pun berjualan Opak (Keripik khas sunda). Euis diminta menjual opak itu di
sekolahnya, dibantu teman-teman barunya yaitu Ima, Rindu, Deni, dan Andi, opak
jualan Euis laku dengan cepat.
Kecelakaan kerja membuat kaki kanan Abah patah
Insiden terjadi pada Euis ketika ia “bocor” dan tembus
ke roknya. Euis di ejek semua siswa di kelasnya. Teruslah ia pulang dengan
menangis dan membuat Abah keheranan. Euis menyalahkan kondisinya sekarang pada
Abah. Seandainya saja Abah tidak banyak janji pada orang lain, pasti mereka
masih memiliki kehidupan mereka yang dulu di Jakarta. Abah sadar dan mengalah.
Emak mencoba menenangkan Euis dan meminta Euis untuk minta maaf pada Abah
karena bersikap dan berkata kasar padanya.
Euis “boror” dan diperhatikan semua siswa di kelas
Dalam kondisi mereka yang serba kesusahan, Emak
membawa kabar bahwa ia tengah hamil lagi. Tentu saja, hal itu cukup menjadi
beban untuk sekarang karena perekonomian mereka yang juga pas-pas an. Tapi
berita itu disambut bahagia oleh Ara, karena Ara lah yang berdoa untuk
mendapatkan adik dan Ara senang doanya terkabul.
Ara menyemangati dan menghibur Emak
Abah yang kakinya sudah sembuh kini kerja sebagai Ojol
(Ojek Online) untuk membantu Emak mendapatkan uang. Suatu hari, Euis mendapat
kabar dari teman-temannya di Jakarta bahwa akan ada perlombaan dance
yang diadakan dan mereka mau Euis ikut bergabung dengan mereka. Abah melarang
Euis ikut lomba itu karena kasian dengan kondisi Emak, bila Euis pergi tidak
ada orang dirumah yang bisa membantu Emak.
Abah berkerja sebagai Ojol dan mengantar penumpang ke kantor
Tapi Euis tetap bandel. Sepulang sekolah ia berbohong
dan nekat pergi ke Jakarta untuk ikut lomba dan menemui teman-temannya.
Sesampainya disana, Euis harus menerima fakta bahwa ia telah digantikan oleh
orang lain. Jadilah Euis hanya melihat teman-temannya berlatih tanpa dia.
Sesampainya di rumah, Abah lalu memarahi Euis habis-habisan. Hal itu membuat
Euis depresi dan akhirnya memotong pendek rambutnya.
Euis yang hanya bisa melihat kawan-kawannya latihan
Abah sadar akan perbuatannya dan mengerti mengapa Euis
nekat pergi ke Jakarta. Abah mengambil keputusan berat dengan menjual rumah
peninggalan orang tuanya dan kemudian pindah ke Jakarta. Di bantu Ceu’ Salma,
mereka mendapatkan orang yang ingin membeli rumah mereka yakni Mr. Luc (Andrew
Trigg) dan Mrs. Pressier (Maudy Koesnaedi). Mereka berencana untuk meratakan
rumah ini dan menjadikannya halaman belakang dari rumah yang akan mereka bangun
di depannya.
Kawan-kawan Euis menengok rumah Euis yang akan dijual
Ketika akte jual beli telah ditanda tangani oleh Abah,
Euis dan Ara justru merebut akte itu dari tangan Mrs. Pressier dan mengatakan
bahwa mereka tidak ingin pindah dan tidak jadi menjual rumahnya. Tentu hal itu
tidak bisa dilakukan lagi karena Abah sudah menandatangani akte jual beli. Abah
memarahi Euis dan Ara atas kelakuannya. Abah hanya ingin yang terbaik buat Euis
dan Ara yaitu tinggal di Jakarta. Tapi Euis dan Ara menolak permintaan itu dan
bilang bahwa mereka tidak mau lagi tinggal di Jakarta, mereka sudah terlanjur
nyaman dan senang tinggal disini.
Abah memarahi Euis dan Ara arena bersikap kurang ajar
Mereka pun mengambil keputusan untuk tidak jadi
menjual rumah itu dan bersama dengan Ceu’ Salma, Abah menghadap ke Mrs.
Pressier untuk meminta kembali akte rumahnya. Mrs. Pressier awalnya menolak
karena dia sudah terlanjur membayar DP dari rumah itu. Tapi setelah diyakinkan
kembali oleh Ceu’ Salma, Mrs. Pressier pun luluh dan mengembalikan akte rumah
itu.
Abah dan Ceu’ Salma menghadap ke Mrs. Pressier untuk meminta lagi akte
rumahnya
Disaat Abah menghadap ke Mrs. Pressier, Emak mengalami
kontraksi dan akan segera melahirkan. Euis segera menelpon Romli untuk
membantunya membawa Emak ke rumah sakit. Dengan menggunakan becak, Romli
berhasil membawa emak ke rumah sakit, dan persalinan pun berjalan dengan
normal. Bayi pun telah lahir ke dunia.
Romli berusaha sekuat tenaga mendorong becak untuk mengantar Emak ke
rumah sakit
Abah datang bersama Ceu’ Salma dengan membawa kabar
bahwa mereka berhasil mengambil kembali akte rumahnya. Jadilah mereka kini
tidak jadi pindah dan tetap tinggal di rumah itu.
Keluarga Cemara menyambut anggota keluarga mereka yang baru
PEMERAN
Untuk Cast & Crew film ini bisa dilihat di sini
KESIMPULAN DAN RATING
Kelebihan: *Alur cerita
yang mudah dimengerti tanpa harus lelah berpikir
* Menyajikan
konflik dalam kehidupan keluarga secara jujur
* Menambah
kekayaan cerita dengan komedi yang jenaka
* Aktor
dan aktris tampil begitu natural
* Soundtrack
yang membawa kita pada nyanyian masa lalu
Kekurangan: * Ada beberapa
scene yang terasa aneh bila bercermin pada kehidupan nyata di masyarakat
* Karakter
teman-teman Euis yang “seharusnya” lebih di ekspos lagi
Dan untuk rating film ini, saya berikan rating
“Gapapa kita tinggal dimana aja, asalkan kita
selalu bersama.”
~Emak~
Salam.
0 Comments: