27 Steps of May adalah sebuah film drama Indonesia tahun 2019 yang disutradarai
oleh Ravi Bharwani dan ditulis dan diproduksi oleh Rayya Makarim. Film tersebut
mengisahkan tentang May (Raihaanun) yang menjadi korban pemerkosaan Kerusuhan
Mei 1998 dan ayahnya (Lukman Sardi) yang menjadi petinju untuk menyalurkan
emosinya akibat trauma dan kerusuhan tersebut. Film tersebut tayang perdana di
Plaza Indonesia Film Festival pada 15 Februari 2019.
PROFIL FILM
Judul Film : 27 Steps of May
Pemeran : Raihaanun, Lukman Sardi, Ario Bayu
Tanggal Rilis : 28 November 2018 (Jogja-NETPAC
Asian Film Festival)
Durasi : 112 Menit
Negara : Indonesia
ALUR CERITA
Film dimulai dengan kisah May saat masih
SMP yang pada suatu hari menghabiskan malamnya di suatu pasar malam. May sangat
bahagia bisa ada di pasar malam itu. Tapi kebahagiaannya sirna, ketika
segerombolan pria menangkap dan memperkosanya. May kemudian dilepaskan, tapi
akibat kejadian pemerkosaan itu ia mengalami trauma dan mengurung diri di
rumah.
8 tahun telah berlalu, dan 8 tahun pula
May hanya menghabiskan waktunya di kamar. May membantu ayahnya bekerja sebagai
penjahit pakaian boneka. Sesekali May keluar dari kamar hanya untuk makan saja,
selebihnya ia terus mengurung diri di kamar. Ayahnya terus-terusan menyalahkan
dirinya atas kejadian yang menimpa May, Sahabat Ayah May yakni sang kurir yang
setiap hari membawakan boneka untuk dijahitkan bajunya oleh May juga berusaha
membantu ayahnya May mengobati trauma yang dialami May dengan kerap memanggil
ahli trapis tradisional yang ia tahu.
Pada suatu hari, terjadi kebakaran di area
perumahan May. Ayahnya May mengajak May keluar dari rumah karena takut apinya
merambat masuk ke rumah, tapi May menolak. Ayahnya bahkan hingga menarik paksa
May tapi May berhasil lepas lalu masuk ke WC yang ada di dalam kamarnya dan
menyayat-nyayat tangannya dengan silet. Ternyata trauma yang dialami May
menyebabkan dirinya mengidap Self-Injury sebagai cara untuk menenangkan
dirinya.
Tahu penghasilan dari menjahit pakaian
boneka tidak seberapa, Ayahnya May juga bekerja sebagai seorang petinju. Namun,
dalam sebuah pertandingan, ayahnya May bersikap kalap dan terus memukul lawan
padahal pertandingan telah selesai. Ayahnya May lalu dituntut dan dikeluarkan
dari klub tinju yang menaunginya.
Pada suatu hari, May menemukan sesuatu
yang aneh di balik lemari boneka di kamarnya. Rupanya ada sebuah lubang kecil
di sana yang menghubungkan rumahnya dengan rumah tetangga. Dari lubang itu, May
melihat pertunjukan yang dilakukan tetangganya yang bekerja sebagai pesulap. Tiba-tiba
seekor tikus keluar dari lubang itu. May lari ketakutan, tapi kemudian ia
memberanikan diri dan menangkapnya. Sang pesulap berterima kasih pada May
karena sudah menangkap tikusnya yang lepas.
Lubang dibalik lemari itu makin besar,
kini May banyak menghabiskan waktunya melihat pertunjukkan dari sang pesulap
itu. Sang pesulap itu bahkan mengajarkan trik sulap koin pada May. Karena
ketertarikannya ini, May lalu mengganti jahitan pakaian pada boneka yang ia
buat dengan membuat pakaian ala pesulap. Ayahnya merasa ada yang aneh pada May,
sedangkan sang kurir justru senang karena May menunjukkan sifatnya yang lain.
Setelah keluar dari tinju, Ayahnya May
masuk ke klub pertarungan bebas untuk bisa terus menyambung hidup. Ayahnya May
bisa segera menjadi bintang di tempat tersebut karena emosi yang dimilikinya
sangat besar. Ayahnya May menjadikan pertarungan bebas sebagai alat penyaluran
emosinya karena 8 tahun yang lalu ia gagal menjaga May. Suatu hari, lokasi
pertarungan bebas itu diketahui oleh polisi. Polisi lalu menangkap ayahnya May
dan memenjarakannya. Ayahnya May lalu dibebaskan karena terbukti tidak
bersalah.
Di saat yang sama, sang pesulap mengajak
May masuk ke ruangannya melalui lubang itu. May pun mau dan pesulap itu
mengajak May melihat-lihat alat sulap milik sang pesulap. Sang pesulap tak
sengaja melihat bekas sayatan di tangan May dan berniat membantu May. Tapi
trauma May muncul kembali, ia lalu mendorong sang pesulap dan kembali ke
kamarnya. Sang pesulap mengejar May dan masuk ke kamar May.
May bertingkah aneh dan sang pesulap
berusaha menenangkannya. Tiba-tiba ayahnya May datang dan menghajar sang
pesulap karena mengira sang pesulap berniat buruk pada May. May makin menjadi,
ayahnya berusaha menenangkan May sedangkan sang pesulap lari kembali ke
tempatnya. Ketika May sudah tenang, kini berbalik ayahnya yang mengamuk. Ia
merusak-rusak taman di depan rumahnya karena ia merasa kembali gagal menjaga
May dari orang asing yang berniat buruk pada May. Sang kurir datang dan
menenangkan ayahnya May. Sang kurir juga menasihati ayahnya May untuk mulai
merelakan apa yang telah terjadi pada May dan mulai memaafkan dirinya.
Setelah kejadian itu, May lalu memutuskan
untuk melawan rasa traumanya. Ia mengenakan baju SMP nya kembali dan masuk ke
ruangan sang pesulap. May ingin sang pesulap memperlakukan May seperti yang
dilakukan para pemerkosa padanya 8 tahun yang lalu. Sang pesulap pun terpaksa melakukannya.
Mulai dari mengikat, menampar, dan menjejalkan makanan busuk pada May. Setelah
melakukan hal itu, semua rasa sedih May terlepas. Kini ia siap menerima
kondisinya dan siap menghadapinya.
May lalu keluar dari kamarnya dengan
pakaian baru yang menggambarkan dirinya yang baru. May lalu memeluk ayahnya
dengan erat. Dan lalu jalan keluar dari rumah, hal yang sudah ditakutinya
selama 8 tahun belakangan ini. Kini May siap menghadapi dunia.
PEMERAN
“Udah kejadian, hancur memang, parah banget,
ngeri banget, tapi lu gak bisa ngindarin, lu gak bisa balik lagi waktu buat
ngebenerin!”
~Kurir~
Salam.
0 Comments: