Rabu, 14 Juli 2021

Alur Cerita Film Tilik (2020)

Film pendek berdurasi 32 menit setengah ini berkisah tentang rombongan ibu-ibu suatu kampung yang hendak pergi ke rumah sakit untuk menjenguk bu lurah yang sakit. Mereka pergi ke rumah sakit menaiki GoTrek, usaha jasa antar penumpang dengan menggunakan Trek. Ya namanya ibu-ibu kalau sudah ngerumpul di tempat sempit ya pasti ada saja gosip yang mereka bahas. Dan kali ini mereka membahas mengenai Dian, seorang wanita kampung mereka yang dianggap bu Tejo sebagai wanita nakal dan pengganggu rumah tangga orang.

Gosip dimulai dari Yu Sam yang bertanya ke bu Tejo tentang kabar kalau Fikri, anaknya bu lurah pacaran dengan Dian. Hal itu diperkuat dengan kesaksian yu Ning yang ditelepon Dian dan mengatakan kalau ia dan Fikri mengantar ibunya pergi ke rumah sakit. Mendengar hal itu, bu Tejo langsung memancing pembicaraan dengan mengatakan kalau Dian itu kerjaannya sering keluar masuk hotel hal itu diperkuat saat bu Tejo memperlihatkan foto facebook Dian yang saling rangkul dengan pria lain.

Bu Tejo lalu memberitahu ibu-ibu kalau Dian memiliki barang yang bermerek dan mahal padahal ia berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. Yu Ning membela Dian dengan mengatakan semua berita di internet perlu disaring dahulu, karena terbukti warga kampung mereka pernah tertipu obat herbal yang diiklankan di internet. Tiba-tiba Yu Nah merasa mual dan ingin muntah karena mabuk darat. Melihat Yu Nah muntah, Bu Tejo lalu ingat kalau ia pernah mendapati Dian muntah-muntah saat malam hari, Bu Tejo merasa kalau Dian muntah-muntah karena hamil. Yu Sam membela dengan mengatakan tidak semua wanita muntah berarti wanita itu hamil dan menunjuk Yu Nah sebagai buktinya. Tapi Bu Tejo berpendapat kalau muntahnya orang hamil itu beda sama muntah biasa, dan ia melihat Dian muntah selayaknya sedang hamil.

Beberapa saat kemudian, Bu Tejo merasa ingin kencing. Sopir lalu berhenti di suatu masjid agar ibu-ibu bisa keluar kencing dahulu. Saat istirahat itu, Yu Ning dapat telepon lagi dari Dian, tapi suaranya putus-putus karena HPnya Yu Ning baterainya habis. Bu Tejo yang sudah kembali dari WC lalu menghampiri Yu Ning dan pak sopir, kemudian memberikan sejumlah uang untuk pak sopir. Bilangnya bu Tejo sih ikhlas, tapi niat aslinya agar pak sopir mau mendukung pak Tejo, suaminya bu tejo untuk menjadi pak lurah. Saat semuanya sudah selesai buang air kecil, truk kembali melaju

Bu Tejo lalu mengeluh kenapa mereka harus naik truk, kenapa tidak naik bus saja. Yu Ning bilang kalau bus yang biasa mereka naiki sudah disewa sama orang, dan hanay GoTrek saja yang kosong. Yu Ning berpikir yang penting kita bisa segera sampai di rumah sakit dan mengetahui kondisinya bu Lurah karena bagaimana pun bu Lurah hidup sebatangkara dan hanya hidup dengan anaknya saja. Bu Tejo lalu bilang kalau alasan bu Lurah sakit pasti karena memikirkan Fikri yang berpacaran dengan Dian, bu Tri menambah, ia pernah dapat kabar kalau Dian pernah gandengan dengan om-om di mal. Bu Tejo lalu menduga kalau Dian itu pakai susuk, makanya banyak laki-laki yang suka sama dia. Tiba-tiba truk berhenti, rupanya truknya mogok dan perlu didorong. Ibu-ibu pun turun semua dan bantu mendorong truk, tapi Bu Tejo dan Bu Tri tidak mau ikut bantu mendorong. Setelah didorong, truknya kembali berfungsi.

Yu Ning kesal karena bu Tejo tidak ikut membantu, Yu Ning lalu mengungkit masalah uang yang diberikan bu tejo ke pak sopir yang dianggap yu ning sebagai uang suap dan mengakibatkan truk mereka mogok. Bu Tejo menyangkal kalau uang itu bukan uang suap dan uang yang didapat pak tejo uang yang halal. Bu Tejo lalu menambah kalau ia sedari tadi tidak menggosipi Dian tapi memberitahu ibu-ibu lain untuk berhati-hati dengan Dian. Bu Tejo balik menyerang yu Ning kalau sedari tadi terus-terusan membela Dian, karena Dian adalah keluarganya jauhnya Yu Ning. Di detik itu juga, yu ning sudah tidak tahan lagi, ia lalu bilang kalau yu ning tidak suka dengan wanita yang suka pamer dan fitnah. Tepat di waktu itu juga truk mengkode untuk ibu-ibu merunduk karena takut ketahuan polisi. Tapi Yu Ning dan Bu Tejo tidak merunduk dan terus adu mulut. Dan benar saja, truk dicegat oleh polisi lalu ditilang.

Mengetahui gotrek yang ditilang, ibu-ibu lalu bersatu dan balik memarahi pak polisi, bahkan bu Tejo mengancam akan menelepon saudaranya yang juga polisi berpangkat lima bintang berjejer-jejer. Karena sudah kesal, ibu-ibu lalu turun dan memberikan beberapa buah-buahan pada pak polisi biar mereka bisa segera bebas.

Mereka akhirnya sampai di rumah sakit. Dian langsung mendatangi mereka. Dian menyesali karena tidak bisa segera mengabarkan ibu-ibu kalau bu lurah sedang berada di ICU dan belum bisa dijenguk. Fikri datang dan berterima kasih karena ibu-ibu sudah sempat datang untuk mau menjenguk ibunya. Karena tidak bisa melakukan hal-hal lain lagi, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang saja. Bu Tejo lalu memberi ide daripada langsung pulang, bagaimana mereka mampir dulu ke pasar Beringharjo. Ibu-ibu pada setuju dan mereka pun segera pergi ke pasar Beringharjo.   

Scene lalu diarahkan ke Dian yang memasuki mobil hitam dan bertemu dengan seorang pria tua yang ia panggil mas. Dan rupanya, pria tua itu adalah bapaknya Fikri. Dititik itu kita langsung mengetahui kalau Dian berpacaran dengan bapaknya Fikri dan berniat menikah dengannya, tapi sampai sekarang masih belum direstui oleh Fikri.  

Previous Post
Next Post

0 Comments: