Film pendek berdurasi 32 menit
setengah ini berkisah tentang rombongan ibu-ibu suatu kampung yang hendak pergi
ke rumah sakit untuk menjenguk bu lurah yang sakit. Mereka pergi ke rumah sakit
menaiki GoTrek, usaha jasa antar penumpang dengan menggunakan Trek. Ya namanya
ibu-ibu kalau sudah ngerumpul di tempat sempit ya pasti ada saja gosip yang
mereka bahas. Dan kali ini mereka membahas mengenai Dian, seorang wanita
kampung mereka yang dianggap bu Tejo sebagai wanita nakal dan pengganggu rumah
tangga orang.
Gosip dimulai dari Yu Sam yang
bertanya ke bu Tejo tentang kabar kalau Fikri, anaknya bu lurah pacaran dengan
Dian. Hal itu diperkuat dengan kesaksian yu Ning yang ditelepon Dian dan
mengatakan kalau ia dan Fikri mengantar ibunya pergi ke rumah sakit. Mendengar
hal itu, bu Tejo langsung memancing pembicaraan dengan mengatakan kalau Dian
itu kerjaannya sering keluar masuk hotel hal itu diperkuat saat bu Tejo
memperlihatkan foto facebook Dian yang saling rangkul dengan pria lain.
Bu Tejo lalu memberitahu ibu-ibu
kalau Dian memiliki barang yang bermerek dan mahal padahal ia berasal dari
keluarga yang biasa-biasa saja. Yu Ning membela Dian dengan mengatakan semua
berita di internet perlu disaring dahulu, karena terbukti warga kampung mereka
pernah tertipu obat herbal yang diiklankan di internet. Tiba-tiba Yu Nah merasa
mual dan ingin muntah karena mabuk darat. Melihat Yu Nah muntah, Bu Tejo lalu
ingat kalau ia pernah mendapati Dian muntah-muntah saat malam hari, Bu Tejo
merasa kalau Dian muntah-muntah karena hamil. Yu Sam membela dengan mengatakan
tidak semua wanita muntah berarti wanita itu hamil dan menunjuk Yu Nah sebagai
buktinya. Tapi Bu Tejo berpendapat kalau muntahnya orang hamil itu beda sama
muntah biasa, dan ia melihat Dian muntah selayaknya sedang hamil.
Beberapa saat kemudian, Bu Tejo
merasa ingin kencing. Sopir lalu berhenti di suatu masjid agar ibu-ibu bisa
keluar kencing dahulu. Saat istirahat itu, Yu Ning dapat telepon lagi dari
Dian, tapi suaranya putus-putus karena HPnya Yu Ning baterainya habis. Bu Tejo
yang sudah kembali dari WC lalu menghampiri Yu Ning dan pak sopir, kemudian
memberikan sejumlah uang untuk pak sopir. Bilangnya bu Tejo sih ikhlas, tapi
niat aslinya agar pak sopir mau mendukung pak Tejo, suaminya bu tejo untuk
menjadi pak lurah. Saat semuanya sudah selesai buang air kecil, truk kembali
melaju
Bu Tejo lalu mengeluh kenapa mereka
harus naik truk, kenapa tidak naik bus saja. Yu Ning bilang kalau bus yang
biasa mereka naiki sudah disewa sama orang, dan hanay GoTrek saja yang kosong. Yu
Ning berpikir yang penting kita bisa segera sampai di rumah sakit dan
mengetahui kondisinya bu Lurah karena bagaimana pun bu Lurah hidup sebatangkara
dan hanya hidup dengan anaknya saja. Bu Tejo lalu bilang kalau alasan bu Lurah
sakit pasti karena memikirkan Fikri yang berpacaran dengan Dian, bu Tri
menambah, ia pernah dapat kabar kalau Dian pernah gandengan dengan om-om di
mal. Bu Tejo lalu menduga kalau Dian itu pakai susuk, makanya banyak laki-laki
yang suka sama dia. Tiba-tiba truk berhenti, rupanya truknya mogok dan perlu
didorong. Ibu-ibu pun turun semua dan bantu mendorong truk, tapi Bu Tejo dan Bu
Tri tidak mau ikut bantu mendorong. Setelah didorong, truknya kembali
berfungsi.
Yu Ning kesal karena bu Tejo tidak
ikut membantu, Yu Ning lalu mengungkit masalah uang yang diberikan bu tejo ke
pak sopir yang dianggap yu ning sebagai uang suap dan mengakibatkan truk mereka
mogok. Bu Tejo menyangkal kalau uang itu bukan uang suap dan uang yang didapat
pak tejo uang yang halal. Bu Tejo lalu menambah kalau ia sedari tadi tidak
menggosipi Dian tapi memberitahu ibu-ibu lain untuk berhati-hati dengan Dian. Bu
Tejo balik menyerang yu Ning kalau sedari tadi terus-terusan membela Dian,
karena Dian adalah keluarganya jauhnya Yu Ning. Di detik itu juga, yu ning
sudah tidak tahan lagi, ia lalu bilang kalau yu ning tidak suka dengan wanita
yang suka pamer dan fitnah. Tepat di waktu itu juga truk mengkode untuk ibu-ibu
merunduk karena takut ketahuan polisi. Tapi Yu Ning dan Bu Tejo tidak merunduk
dan terus adu mulut. Dan benar saja, truk dicegat oleh polisi lalu ditilang.
Mengetahui gotrek yang ditilang,
ibu-ibu lalu bersatu dan balik memarahi pak polisi, bahkan bu Tejo mengancam
akan menelepon saudaranya yang juga polisi berpangkat lima bintang
berjejer-jejer. Karena sudah kesal, ibu-ibu lalu turun dan memberikan beberapa
buah-buahan pada pak polisi biar mereka bisa segera bebas.
Mereka akhirnya sampai di rumah
sakit. Dian langsung mendatangi mereka. Dian menyesali karena tidak bisa segera
mengabarkan ibu-ibu kalau bu lurah sedang berada di ICU dan belum bisa
dijenguk. Fikri datang dan berterima kasih karena ibu-ibu sudah sempat datang
untuk mau menjenguk ibunya. Karena tidak bisa melakukan hal-hal lain lagi,
akhirnya mereka memutuskan untuk pulang saja. Bu Tejo lalu memberi ide daripada
langsung pulang, bagaimana mereka mampir dulu ke pasar Beringharjo. Ibu-ibu
pada setuju dan mereka pun segera pergi ke pasar Beringharjo.
Scene lalu diarahkan ke Dian yang
memasuki mobil hitam dan bertemu dengan seorang pria tua yang ia panggil mas.
Dan rupanya, pria tua itu adalah bapaknya Fikri. Dititik itu kita langsung
mengetahui kalau Dian berpacaran dengan bapaknya Fikri dan berniat menikah
dengannya, tapi sampai sekarang masih belum direstui oleh Fikri.
0 Comments: