Kilatan petir selalu datang
terlebih dahulu, lalu diikuti beberapa detik kemudian, gemuruh yang tidak
mengenakkan tuk didengar. Mungkin itu kata yang tepat untuk memetaforakan film
Thunder Force, film superhero bergenre comedy yang tidak pernah benar-benar
mencapai potensinya.
Semua bahan-bahannya sudah tepat,
setidaknya di departemen komedi. Penulis dan sutradara di pegang oleh Ben
Falcone, suami dari Melissa McCarthy, yang adalah bintang utama film ini. dia
berpasangan dengan Octavia Spencer, yang lebih dikenal karena peran dramatisnya
tetapi berhasil membebaskan dirinya sendiri di film ini. chemistry keduanya
tidak diragukan lagi karena terbantu fakta bahwa mereka juga berteman baik di belakang
layar.
Premisnya hadir dengan penjelasan
bahwa pada tahun 1980 an badai sinar kosmik membuat sejumlah orang memiliki
kekuatan super, namun orang-orang berkekuatan super itu memilih menggunakan
kekuatan supernya untuk berbuat kejahatan yang kemudian berimbas pada kematian
orang tua Emily. Emily lalu mengabdikan hidupnya untuk penelitian genetik
dengan harapan menciptakan manusia yang sama kuatnya untuk berjuang di sisi
kebaikan.
Dorongan itulah yang menuntunnya
mendirikan perusahaan riset yang berdiri dengan kuat, sementara teman masa
kecilnya yakni Lydia yang tidak pintar-pintar banget bekerja sebagai sopir
foklift. Untuk mendefinisikan dirinya, Lydia adalah wanita 32 tahun yang suka
minum bir dan musik rock klasik.
Yang mencuri perhatian gua pada
film ini justru kehadiran Jason Batemen dengan peran konyolnya sebagai manusia
bertangan kepiting.
Emily dan Lydia sudah lama tidak
saling berkomunikasi, hingga reuni sekolah mempertemukan mereka di Chicago.
Sayangnya, Lydia melakukan hal bodoh saat nongkrong di labnya Emily dan membuat
dirinya tersuntik serum penambah kekuatan, jadi dia kini punya kekuatan super
kayak Superman hanya tanpa tiupan es dan mata laser saja. Karena sudah
terlanjur Lydia yang menjadi objek tes nya, akhirnya Emily melanjutkan
eksperimen dengan Lydia, sementara Emily sendiri memiliki kekuatan super yakni
invisible atau tidak terlihat.
Ada beberapa humor ringan selama
filmnya berjalan yang mungkin bisa membuat kalian sedikit tersenyum karenanya.
Seperti joke betapa sulitnya membersihkan pakaian super hingga mobil mereka
untuk beraksi yang rupanya terlalu kecil untuk ukuran mereka.
Dari karakter pendukungnya sendiri
hadir dengan beberapa opsi pilihan termasuk hadirnya Bobby Cannavale yang
berperan sebagai calon walikota Chicago dengan impian besar namun memiliki
maksud tersendiri di baliknya. Dan juga orang yang membuat gua nonton film ini
yakni Jason Batemen yang sekali lagi gua sebut dia berperan sebagai manusia
bertangan kepiting. Di saat para villain film ini menyatakan dengan lantang
kalau dirinya adalah seorang penjahat, si Jason lebih memilih mengkategorikan
dirinya sebagai setengah jahat setengah baik, sama seperti peran yang diambilnya.
Perannya menurut gua cukup
melengkapi film ini secara harfiah, tapi ya tetap saja Thunder Force hanya
pilihan tontonan ketika tidak ada lagi film yang tidak bisa kalian tonton saat
Jum’at malam. Memang film yang menyenangkan bagi para penggemar McCarthy, tapi
gua kayaknya orang yang lantang bilang film ini sudah ngambil waktu 2 jam gua
yang bisa gua pakai ke hal yang lebih berfaedah.
0 Comments: