Film ini mengisahkan tentang
kehidupan Frank Sheeran. Seorang sopir yang kesehariannya mengantar muatan
daging sapi dari satu tempat ke tempat yang lain. Namun, kehidupannya berubah
ketika ia tak sengaja bertemu dengan Russell Bufalino. Pertemuan mereka terjadi
sewaktu mobil truk yang dibawa Frank mogok di tengah jalan, Russell datang dan
membantu Frank, hingga akhirnya truknya pun bisa nyala kembali.
Malam harinya Frank pergi ke bar,
dan salah satu rekannya memperkenalkan Frank pada Skinny Razor, seorang debt
collector dan mantan tukang jagal. Frank menyatakan kesiapannya menjadi
anggotanya Razor, Frank lalu menunjukkan kesungguhannya dengan setiap beberapa hari
sekali mencuri sejumlah daging dari perusahaannya dan diberikannya pada Razor. Suatu
hari, semua daging yang Frank bawa ia serahkan pada Razor, tindakannya itu lalu
diketahui oleh bosnya. Bosnya pun menuntut Frank atas tindakannya.
Frank kemudian menunjuk Bill
Bufalino sebagai pengacaranya. Dan dengan kelihaiannya, Bill berhasil
membebaskan Frank dari tuntutannya. Bill lalu mengajak Frank ke suatu restoran
untuk merayakan kemenangan mereka. Bill lalu memperkenalkan Frank pada
kakaknya, Russell, pria yang pernah membantu Frank waktu truknya mogok. Di
situ, Frank akhirnya mengetahui siapa Russell sebenarnya. Russell adalah
seorang pria yang memiliki kekuasaan di mana-mana. Russell juga terkenal
bijaksana, banyak orang yang mendatangi Russell untuk meminta bantuannya.
Pada suatu waktu, ekonominya Frank
sedang surut, kemudian ia mendapatkan tawaran pekerjaan untuk menghancurkan
perusahaan pencucian baju dari Whispers karena perusahaan itu membuat usaha
miliknya terancam. Frank pun setuju dan melakukannya.
Tapi rupanya, perusahaan pencucian
baju itu dimiliki oleh orang yang paling berkuasa di kota Philadelphia, yakni
Angelo Bruno. Russell lalu mengajak Frank untuk menjelaskan alasan Frank menghancurkan
perusahaan itu pada Bruno, agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Berkat
Russell, Bruno akhirnya memaafkan Frank. Karena merasa telah ditipu, Frank lalu
mendatangi Whispers lalu membunuhnya.
Frank berhutang budi pada Russell.
Frank berjanji akan melakukan apapun yang diperintahkan Russell, termasuk
melakukan sejumlah pembunuhan. Berkat kerja kerasnya, Russell sudah menganggap
Frank sebagai anak emasnya. Saat di suatu restoran, Frank bertemu dengan
seorang pelayan cantik yang menarik hatinya. Pelayan itu bernama Reenie.
Setelah kencan sekali dengannya di hotel, Frank pun menikahi Reenie.
Russell kemudian memasukkan Frank
ke serikat atau partai terbesar di Amerika Serikat yakni Teamsters yang
dipimpin oleh seorang pria bernama Jimmy Hoffa. Jimmy lalu menyuruh Frank untuk
datang ke Chicago untuk menemui Fat Tony Salerno, dan menjalankan tugas
pengambil alihan dermaga untuknya. Frank berhasil melaksanakannya dengan mudah
yang kemudian membuat Jimmy kagum padanya. Jimmy terkenal sebagai orang yang
mudah bergaul, ia dengan gampangnya bisa akrab dengan keluarganya Frank
terutamanya Peggy.
Pemilihan presiden Amerika Serikat
telah tiba, dan John F. Kennedy terpilih menjadi presiden Amerika Serikat
ke-33. Akibat terpilihnya JFK ini, ia menempatkan adiknya sendiri yakni Bobby Kennedy
sebagai jaksa agung di Chicago dengan satu tujuan utama yakni membuka kedok dan
kejahatan yang dilakukan Jimmy Hoffa. Untuk melindungi dirinya, Jimmy lalu
menunjuk Frank sebagai pengawal pribadinya. Dan sekali lagi, Frank melakukan
tugasnya dengan baik.
Karena kerja keras dari Frank ini,
Jimmy lalu menunjuknya sebagai Presiden di Lokal 326. Frank lalu dipindah
tugaskan ke sana. Di lain sisi, Robert Kennedy belum menyerah untuk memasukkan
Jimmy Hoffa ke dalam penjara. Berbagai upaya sudah mereka lakukan dengan
mengaitkan berbagai tindak kejahatan pada Jimmy, tapi berkat kelihaian Bill
Bufalino, Jimmy bisa terus-terusan lolos. Upaya Bobby mulai melonggar, di saat kakaknya
yakni John F. Kennedy terbunuh, yang kemudian berpengaruh pada posisinya
sebagai jaksa agung. Jimmy mulai merasakan kemenangannya, tapi kemenangannya
buyar akibat keegoisannya sendiri yang tidak melakukan penghormatan terhadap
kematian JFK dengan memasang bendera tidak setengah tiang. Jimmy pun dimasukkan
ke dalam penjara dengan tuduhan perusakan moral bangsa.
Selama Jimmy dipenjara, posisi
pemimpin Teamsters diserahkan ke wakilnya yakni Frank Fitz. Tapi rupanya hal
itu lah yang ditunggu oleh orang-orang tinggi di Teamsters, Fitz lalu
mengkudeta penuh kepemimpinan Teamsters dan bertindak hanya menguntungkan
dirinya saja. Saat di penjara, salah satu petinggi Teamsters yang juga
dipenjara yakni Tony Pro mendatangi Jimmy dan meminta bantuan Jimmy mencairkan
dana pensiun yang ia miliki di Teamsters. Tapi Jimmy tidak mau melakukannya
karena kejahatan yang dilakukan Tony Pro sangat besar. Tony Pro pun naik pitam
dan menghajar Jimmy.
Lima tahun kemudian, Jimmy keluar
dari penjara. Kini Jimmy berencana mengembalikan kekuasaannya di Teamsters yang
diambil oleh Fitz. Tapi untuk melakukannya, Jimmy memerlukan dukungan dari
anggota lainnya. Sial bagi Jimmy, ia harus meminta Tony Pro menolongnya, karena
untuk sekarang Tony Pro memiliki pengaruh yang cukup besar di Teamsters. Tapi
bukannya saling membantu, Jimmy dan Tony Pro justru saling berdebat satu sama
lain hanya karena Tony Pro lambat datang ke tempat pertemuan. Jimmy yang
terlanjur naik pitam lalu menyerang Tony Pro dan perkelahian di antara mereka
pun terjadi.
Akibat kejadian itu, para petinggi
Teamsters mulai kurang menaruh simpatik pada Jimmy dan lebih mendukung Fitz.
Puncaknya adalah pada malam penghormatan untuk Frank atas kesuksesannya menjadi
presiden di lokal 326. Fat Tony meminta Russell menyelesaikan masalah antara Tony
Pro dan Jimmy dan membujuk Jimmy agar ia tidak perlu lagi memaksakan diri
merebut kembali posisinya sebagai pemimpin Teamsters. Russell lalu menemui
Jimmy dan membujuknya. Russell khawatir bila Jimmy berhasi menjadi pemimpin
Teamsters lagi, ia akan memberlakukan pungutan iuran yang berlebihan, terhitung
dari saat Jimmy dipenjara. Jimmy bodo amat dengan perkataan Russell dan tetap
bertekad pada pendiriannya. Russell mulai kehabisan opsi, akhirnya ia meminta
bantuan Frank sebagai orang yang sangat dekat dengan Jimmy untuk menjelaskan
posisinya Jimmy saat ini. karena bila Jimmy masih tetap kukuh dengan
keinginannya, tidak ada pilihan lain selain membunuh Jimmy. Frank menjelaskan
apa yang ditakutkan Russell pada Jimmy, tapi Jimmy justru menantang pembunuhan
itu karena menurutnya para petinggi Teamsters tidak akan berani membunuh Jimmy
sebab pembunuhan itu justru akan merugikan diri mereka sendiri.
Russell sudah menentukan pilihannya,
ia ingin mendamaikan Jimmy dengan para petinggi Teamsters di acara pernikahan
putrinya Bill Bufalino yang akan di adakan di Detroit. Frank, Russell dan istri
mereka pun pergi ke Detroit dengan harapan bisa mengakhiri ketegangan yang ada.
Tapi Jimmy tidak mau hadir ke pesta pernikahan itu, karena ia akan merasa
benar-benar terancam bila hadir di sana. Sebagai gantinya, Jimmy akan bertemu
dengan Tony Pro, dan Tony Jack sebagai perwakilan pimpinan teamsters di sebuah
restoran.
Russell lalu menjelaskan pada Frank
bahwa para petinggi Teamsters berencana membunuh Frank dan keluarganya bila Frank
masih tetap membela Jimmy. Satu-satunya pilihan untuk Frank agar keluarganya
selamat adalah membunuh Jimmy. Dengan terpaksa, Frank pun melakukannya. Ia ikut
hadir pada pertemuan itu yang sebelumnya di adakan di restoran tapi dialihkan
ke rumahnya Tony Pro. Dan di situlah, Frank melakukan tugasnya dan membunuh
Jimmy. Jimmy kemudian dilaporkan menghilang.
Selepas kejadian itu, seakan
mendapatkan karma. Hampir semua orang yang bertanggung jawab pada pembunuhan
Jimmy kini dipenjara. Frank dipenjara akibat tuduhan pemboman perusahaan derek.
Dan Russell dipenjara akibat usaha penyuapan yang ia lakukan. Akibatnya, Frank
dan Russell menghabiskan masa tuanya di penjara. Russell kemudian meninggal
dunia akibat stroke yang dialaminya.
Beberapa bulan kemudian, Frank
akhirnya dibebaskan dari penjara. Dua bulan kemudian, istrinya Frank meninggal
dunia akibat kanker paru-paru. Kini Frank menghabiskan waktunya seorang diri di
panti jompo sembari menunggu ajal menjemputnya.
0 Comments: