Film ini sepenuhnya fiksi tapi
kisahnya terasa akrab dengan ribuan warga Amerika yang orang tuanya
terperangkap oleh program perwalian. Banyak yang angkat bicara tentang rasa
tidak berdaya mereka menghadapi sistem yang penuh dengan penyalahgunaan,
pengabaian, dan eksploitasi yang didorong oleh keuntungan dari orang-orang yang
rentan.
Opening scene dari I Care a Lot
misalnya, cocok dengan kisah Doug Franks. Ketika ia dan saudaranya, Charles
tidak setuju saat ibu mereka yang berusia 89 tahun harus menjalani sistem ini,
perselisihan ini yang kemudian membuat hakim menunjuk salah satu perusahaan
perwalian untuk mnegambil alih perawatan ibunya. Dan itu adalah awal dari empat
tahun mimpi buruk yang mereka jalani.
Franks mengatakan bahwa masa
kunjungannya dibatasi hanya beberapa jam saja.
Sistem perwalian seperti ini menggambarkan
hubungan hukum yang dibuat oleh pengadilan antara wali dalam hal ini anggota
keluarga atau seorang yang ditunjuk secara profesional dan orang yang biasanya
berusia lanjut dan dianggap kurang mampu dalam menjaga dirinya sendiri. Wali
memiliki kekuatan yang luar biasa, sering kali memutuskan di mana orang
tersebut harus tinggal, berapa banyak akses yang harus dimiliki anggota
keluarga lain, kapan harus mencari perawatan medis dan bagaimana menggunakan
tabungan pensiun mereka.
Karen Buck, direktur eksekutif
SeniorLAW Center Pennyslvania berkata, “Amerika adalah negara yang datang untuk
mengambil segala keputusan paling mendasar tentang Anda, hak Anda untuk otonomi
dan memberikan keputusan itu kepada orang lain yang mungkin sama sekali asing
bagi Anda. Jadi ini adalah tindakan yang sangat drastis dan tidak bisa
mendapatkan banyak perhatian hingga terjadi krisis atau skandal.”
Hal ini adalah refleksi bahwa orang
lanjut usia kurang dihargai di Amerika.
Dalam film I Care a Lot, Grayson
adalah seorang wali hukum yang tidak bermoral. Dia ditunjuk oleh pengadilan
untuk menjadi wali dari banyak lansia dan menipu klien-klien nya itu dan
menjebak mereka dalam perawatannya. Dia membagi dunia ini menjadi dua golongan
yakni golongan predator dan mangsa dan tentunya ia adalah seorang predator. Meskipun
film ini yang dibintangi oleh Peter Dinklage dan Eiza Gonzalez kemudian beralih
ke wilayah dark thriller tapi premis awalnya datang dari suatu kenyataan pahit.
Sam Sugar, founder dari organisasi
American Against Abusive Probate Guardianship, mengatakan “Saya telah melihat
pratinjau dan secara akurat menggambarkan apa yang dilakukan seorang wali dalam
menjalankan tugasnya. Bagaimana mereka bertindak dengan hak multak, apapun akan
ia lakukan selama klien senang dan dia menang dan itu artinya mereka
mendapatkan uang dari orang yang mereka lindungi.”
“Ini adalah fenomena yang
mencengangkan. Saya terkejut ketika mengetahuinya 10 tahun yang lalu, dan 99%
dari Amerika dan 99% dari dunia sama sekali tidak tahu betapa berbahayanya hal
ini dan betapa mudahnya mereka terjebak di dalamnya.”
Dia mencatat kasus Rebecca
Fierle-Santoian yang pada suatu waktu memiliki 450 perwalian di Florida, tahun
lalu ia ditangkap atas tuduhan pelecehan dan penelantaran menyusul kematian
seorang pria berusia 74 tahun di bawah perwaliannya di Tampa. Penegak hukum
setempat mengatakan dia telah memperoleh perintah untuk menutup selang makanan
pria tersebut, dan mengabaikan dokter yang mengatakan kepadanya bahwa hal ini
mungkin akan menyebabkan kematian bagi si pria.
Sugar, penulis Guardianships and
the Elderly: The Perfect Crime dan salah satu pengkritik sistem ini
melanjutkan: “Apa yang terjadi dalam kasus-kasus ini adalah litigasi,
mengisolasi, mengambil harta warisan, dan mengkremasi klien. Dengan kata lain,
si wali mengidentifikasi, atau telah mengidentifikasi klien sebelumnya atau
mungkin kata yang tepat adalah “calon korban”, lalu si wali pergi menghadap ke
hakim dan hakim memulai proses penilaian ketidakmampuan si klien. Semuanya
dilakukan secara rahasia, tidak ada yang membagikan informasi apapun.”
“Orang yang terpengaruh atau
keluarga si klien terkadanag tidak mendapat pemberitahuan sama sekali bahwa hal
ini terjadi, dan pada saat mereka menyadarinya, sudah terlambat bagi mereka
untuk menyewa pengacara. Seluruh sistem hanya didasarkan pada satu hal dan itu
adalah transfer kekayaan. Tak seorang pun di sistem pengadilan yang peduli
dengan orang-orang lansia, dan jika Anda mencoba melawan sistem ini, maka Anda
akan bangkrut.”
Dia menambahkan: “Para lansia dilucuti
hak-haknya: setiap sen, setiap aset, setiap kepemilikan, setiap rekening.
Semuanya berada di bawah kendali wali yang tidak terawasi dan diawasi.”
Di Nevada misalnya, situasinya dulu
“sangat mengerikan”, kenang Barbara Buckley, Direktur Eksekutif Pusat Bantuan Hukum Nevada Selatan.
“Dulu kami memiliki satu wali nirlaba
yang memanfaatkan individu atau keluarga targetnya, dia berperilaku seakan-akan
seorang predator. Dia akan mengetuk pintu orang dan mengatakan sekarang ada
perwalian yang ditempatkan padanya dan dia akan membawa si targetnya itu keluar
rumah mereka yang indah, lalu menjual semua barang berharga mereka dan
menempatkan mereka di tempat yang mereka, atau dengan kata lain, mengisolasi
mereka.”
“Dan kemudian ketika anggota
keluarga mengetahuinya, mereka akan menggugatnya namun si wali ini sangat
licik. Ia akan berkata bahwa anggota keluarga si target punya masalah dengan
mengontrol amarah atau memiliki masalah dengan narkoba. Dan kemudian entah
bagaimana hal selanjutnya yang terjadi si wali lah yang menang.”
Kembali pada kisah Franks,
bagaimanapun, akhirnya ia memenangkan kebebasan atas ibunya meskipun hal ini
menyebabkan ia kehilangan $200.000 dan sebagia besar digunakan untuk membayar
pengacara walinya.
0 Comments: