Di saat Warner Brothers masih
mencoba memperbaiki kekacauan yang terjadi di jagat DCEU, dimana ketegangan
karena munculnya visi Zack Snyder yang rupanya disukai oleh banyak orang.
Studio lain dari Warner Brothers menjulang kesuksesan yang lebih besar dan
konsisten dibandingkan seri-seri film lainnya. Dengan franchise The Conjuring,
Warner Brothers telah melahirkan 7 rangkai film dalam 8 tahun ini, dengan total
pendapatan hampir 2 miliar dolar di box office global, belum pernah terjadi
sebelumnya untuk film yang mengambil genre Horror. Cukup menarik untuk dikulik,
bagaimana caranya Warner Brother mengubah sedikit konsepnya dan melahirkan
lebih banyak duit.
The Conjuring banyak terinspirasi
oleh sosok pasangan penyelidik kegiatan paranormal/mistis yakni Ed dan Lorraine
Warren yang menurut beberapa orang sebagai penipu ulung dan penggila publisitas
dimana mereka berdua mengilhami 7 film The Conjuring dan memberikan hentakan
pada seri boneka picik Annabelle. Yang kemudian dari Annabelle itu lahir film
the Nun yang mengangkat iblis Valak sebagai biang masalahnya, dan boneka
Annabelle juga melompat ke film The Curse of La Llorona. Agak sedikit aneh dan
abstrud sebenarnya mendengar bagaimana boneka Annabelle bisa saling berkaitan
dengan film-film yang sepertinya tidak terlalu penting untuk ada di film-film
itu.
Perpindahan-perpindahan inilah yang
sedikit mulai menipis di film terbaru dan menyegarkan yakni The Conjuring: The
Devil Made Me Do It, suatu langkah fresh yang baik pada franchise film yang
mulai menujukkan tanda kelelahan. Berfokus pada 1981 dimana Warrens berusaha
mengusir roh jahat dari tubuh seorang anak kecil di Connecticut, namun roh
jahat itu setelah keluar dari tubuh si bocah malah masuk ke tubuh seorang pemuda
bernama Arne yang kemudian pemuda itu membunuh rekannya sendiri. Subjudul film
ini yakni The Devil Made Me Do It juga adalah suatu pembelaan terhadap hukuman
yang akan diberikan kepada si Arne. Yang kemudian menjadi suatu hal yang
booming kala itu karena yahh bayangkan saja kalian akan dihukum di pengadilan
tapi kalian bilang kalau setan yang ngebuat kalian ngebunuh orang lain, bukan
dari diri kalian sendiri yang ingin ngebunuh itu orang.
Sama seperti film Conjuring
sebelumnya, ada plot prosedural yang membantu mengamankan minat gua disaat
Warrens mencoba mencari tahu dari mana iblis itu muncul. The Conjuring 3
memperluas formula rumah berhantu dari dua film pertama untuk memasukkan cerita
detektif, membuat film ini sedikit lebih menarik dan terasa tidak terlalu
berulang, yahh tapi kembali gua kasih tahu, menambah satu sendok gula ke
segelas teh tidak akan pernah mengubah teh menjadi madu. Itulah yang terjadi
pada si penulis Aquaman, David Leslie Johnson dimana ia memunculkan penyihir,
setan di bawah tempat tidur, hingga zombie di kamar mayat, yang membuat gua
malah merasa geli dan bukannya takut.
Sementara gua bertanya-tanya berapa
banyak lagi kisah Warrens yang kemudian akan difilmkan di masa depan,
efektivitas The Conjuring 3 harus menjadi reminder buat Warner Brothers bahwa
ada ini film horror mereka yang masih laku di pasaran. Ini yang mungkin bakal
ngebuat mereka mulai mempertimbangkan untuk memberikan dana yang lebih besar
untuk project The Conjuring berikutnya.
0 Comments: