Suicide Squad bukanlah sebuah
reboot atau sekuel dari Suicide Squad 2016 karena entah film ini berada di
universe yang berbeda dengan Suicide Squad 2016 atau film ini adalah sekuel
dari Bird of Prey rilisan 2020. Tapi yang jelas kita ketahui bahwa film ini
hadir dengan formula baru yang fresh dan lebih mudah diikuti daripada Suicide Squad
arahan David Ayer.
Sungguh menyenangkan menghabiskan
waktu menonton film ini. Sekali lagi, para penjahat berkekuatan super dikirim
dalam misi operasi yang berbahaya, memungkinkan film ini benar-benar mengadopsi
rating R yang melekat padanya. Tidak seperti film-film superhero lainnya, yang
setiap karakter seakan punya baju besi kebal bin ajaib yang membuat karakternya
tidak terluka meski dihujani peluru, Suicide Squad adalah film dimana para
badut dengan kekuatan super itu juga bisa mati kapanpun dan dimanapun. Menonton
film ini memberikan feel rasa tegang yang sama Ketika menonton seri Game of
Thrones karena kita tidak tahu kapan Jon Snow akan benar-benar mati?
Dan saat karakter-karakter itu
terbunuh, penggambarannya benar-benar full tanpa ada sensor sedikit pun. Mulai diiris
dan dipotong menjadi dadu, dibakar dan diledakkan dengan darah dan isi perut
yang berhamburan kemana-mana. Terkadang scene kematian seperti ini dihadirkan
sebagai nilai kejutan, humor, atau untuk sekedar memutus tali hati nurani kita.
Dan itulah kenapa film ini bekerja dengan sangat baik.
Suicide Squad memungkinkan James Gunn
melakukan apa yang ia jago pada hal itu. Dia adalah seorang sutradara yang ahli
dalam menjalin aksi dan drama dengan kecerdasan dan humor yang memang
diharapkan dari sutradara Guardians of the Galaxy, tetapi ada sesuatu yang lebih
cerdik muncul di film ini. James Gunn adalah Willy Wonka nya Gene Wilder, sinak
manik di matanya membawa kita pada perjalanan rollercoaster yang aneh dan
emosional dengan kejutan di setiap sudut.
Film ini mungkin adalah film
tentang pertarungan supervillain, tetapi aslinya film ini adalah upaya James
Gunn menarik para karakter level bawah di dunia DC bisa muncul di permukaan. Bahkan
karakter yang teraneh dari teraneh aneh seperti Polka-dot Man dan Ratcather 2
terbukti memiliki kedalaman cerita yang tetap menarik untuk ditelusuri. Dan James
Gunn berhasil meramunya menjadi film yang menyentuh, untuk villain DC level
bawah.
James Gunn sebelumnya telah
menyatakan kecintaannya pada komik Suicide Squad klasik rilisan 1987 yang
dibuat oleh John Ostrander walau filmnya ini tidak secara langsung mengadaptasi
seri komik itu, namun ia dengan bangga menyatakan kalau film ini banyak
mengambil referensi darinya. Tonenya begitu berat dan menegangkan, dimana kembalinya
Viola Davis sebagai Amanda Waller memberikan nuansa alami dengan lika-liku penuh
risiko tinggi, pengkhianatan dan penipuan. Elemen-elemen itu dengan murah hati
dilapisi dengan selera humor James Gunn yang kasar, agresif, dan benar-benar
liar, yang juga ditawarkan kepada para pemain yang spektakuler.
Idris Elba dan John Cena lucu
sebagai pembunuh yang saling bersaing, yakni Bloodsport dan Peacemaker, utamanya
dalam bagaimana mereka bersaing untuk saling membunuh musuh dengan cara yang
paling unik. Sylverster Stallone hadir sebagai hiu mutan bernama Nanaue,
memberikan pertunjukkan yang lebih konyol dan menawan daripada yang seharusnya.
Rick Flag nya Joel Kinnaman untungnya terhindar dari garis-garis cheesy yang dipaksakan
padanya pada Suicide Squad 2016, dan membuat karakternya menjadi layak untuk
didukung. Dinamikanya dengan Harley Queen nya Margot Robbie merupakan wujud
persahabatan langka yang didasarkan pada rasa saling menghormati, menjadi
sorotan film ini. Dan berbicara tentang Harley Quinn, film ini merupakan penampilan
terbaik Margot Robbie sebagai Harley. James Gunn membuat Harley Queen menjadi lebih
gila, dan membuat Suicide Squad akan terasa berbeda bila tanpanya.
Jika ada titik lemah dari film ini
yang bisa gua bilang, itu terletak pada karakter antagonisnya. Secara khusus,
Thinker nya Peter Capaldi terasa kurang dimanfaatkan. Tapi yah film ini tidak
terlalu tampil buruk meski dengan kelemahan itu, karena pada dasarnya film ini
adalah tentang supervillain yang dipaksa menyelamatkan bumi agar kepalanya
tidak meledak.
0 Comments: