Rabu, 14 Juli 2021

Alur Cerita Film Taxi Driver (1976)

Film ini mengisahkan tentang Travis Bickle, seorang pemuda berusia 26 tahun yang kesepian dan mantan veteran perang. Ia melamar menjadi sopir taksi di salah satu perusahaan taksi di New York agar ia bisa mengisi waktu luangnya dengan pekerjaan. Karena pekerjaannya itu, ia banyak menghabiskan waktu malamnya berkeliling kota New York dan mengetahui banyak hal tentang dunia malam. Di waktu siangnya, Travis biasa menghabiskan waktunya pergi ke bioskop porno.

Kehidupan Travis mulai sedikit berubah saat tak sengaja ia melihat seorang wanita cantik yang menarik perhatiannya. Si wanita bekerja sebagai sukarelawan dalam tim pemenangan Charles Palantine, senator Amerika Serikat yang mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika Serikat. Di waktu senggangnya, Travis biasa duduk di dalam taksinya dan melihat si wanita melalui kaca gedung. Si wanita merasa resah karena terus diperhatikan oleh Travis, ia lalu memanggil sahabatnya yakni Tom untuk mengusir Travis.

Malam harinya, Travis berkumpul bersama rekan-rekan sesama sopir taksi di sebuah kedai makanan. Di sana, salah satu rekannya menawarkan Travis untuk membeli pistol karena belakangan ini, taksi mereka dijadikan tempat eksekusi oleh orang-orang yang ingin membunuh. Tapi Travis menolak karena menurutnya ia masih belum membutuhkan pistol itu.

Keesokan harinya, Travis mendatangi kantornya si wanita. Travis memberanikan diri untuk bicara langsung dengan si wanita, bilangnya si ingin jadi sukarelawan untuk tim pemenangannya Palantine, tapi niat aslinya adalah ingin berkenalan dengan si wanita. Dan setelah berkenalan ternyata si wanita itu bernama Betsy. Travis mengajak Betsy makan siang bersama, awalnya Betsy tidak mau karena ia baru mengenal Travis tapi setelah melihat kesungguhannya Travis akhirnya Betsy mau. Mereka makan siang di Charles Coffee Shop di Columbus Circle. Di sana Travis terus-terusan memuji-muji Betsy. Travis juga menyinggung kalau ia tidak menyukai Tom, dengan terang-terangan Travis bilang kalau Tom menyukai Betsy tapi Betsy tidak menyukai Tom. Betsy pun mengiyakan perkataan Travis karena ia memang hanya menganggap Tom sebagai teman saja. Sebelum kembali ke kantornya, Betsy memberitahu penulis lagu favoritnya pada Travis yakni Kris Kristofferson. Travis yang seperti di kode oleh Betsy lalu membelikan Betsy piringan hitam lagu buatannya Kris Kristofferson.

Malam harinya, Travis menjemput penumpang di sebuah hotel. Dan rupanya penumpangnya Travis adalah Charles Palantine. Travis sangat gembira dan terus-terus menyatakan dukungannya terhadap Palantine. Travis lalu bilang kalau siapapun yang akan jadi presiden ia harus membersihkan kejahatan-kejahatan malam yang ada di New York seperti prostitusi, narkoba, dan sebagainya. Palantine senang mendengar sarannya Travis. Ia menjabat tangannya Travis dan berterima kasih karena mau mendukungnya.

Setelah mengantar Palantine, ia berhenti di pinggir jalan dan taksinya dimasuki oleh seorang gadis remaja. Si gadis menyuruh Travis jalan, tapi Travis tidak mau. Tidak lama, seorang pria datang menjemput si gadis dengan paksa, lalu memberikan Travis 20 dolar agar Travis melupakan si pria dan si gadis. Travis diam saja dan menyimpan uang itu.

Keesokan harinya, Travis mengajak Betsy berkencan dan Betsy mau. Mereka pun berkencan malam harinya dan Travis memberikan Betsy piringan hitam lagu buatannya Kris Kristofferson pada Betsy sebagai hadiah. Travis kemudian mengajak Betsy ke bioskop porno. Betsy mengira Travis bercanda tapi rupanya Travis bersungguh-sungguh. Betsy awalnya bisa-bisa saja menonton film porno itu, tapi lama kelamaan ia merasa tidak cocok dengan film itu, Betsy lalu keluar bioskop dan ingin segera pulang saja. Travis menahan Betsy tapi Betsy tidak mau dengar karena menurut Betsy pria yang mengajak wanita ke bioskop porno itu artinya si pria ingin melecehkan si wanita. Betsy lalu mengembalikan piringan hitam hadiah dari Travis lalu pergi dengan menaiki taksi.

Keesokan harinya, Travis berulang kali menghubungi Betsy. Tapi Betsy tidak mau menjawab teleponnya Travis. Travis bahkan kerap menghadiahi Betsy bunga, tapi bunga itu pun tidak pernah diambil oleh Betsy. Karena sudah muak, Travis lalu datang ke kantornya Betsy dan memaki-maki Betsy. Tom yang ada di situ, lalu menyuruh Travis keluar dan memanggil polisi untuk mengamankan Travis.

Malam harinya, Travis mengantar seorang pria ke sebuah hotel. Tapi si pria tidak mau turun. Si pria justru menyuruh Travis melihat ke jendela hotel dan Travis melihat bayangan seorang wanita di sana. Si pria mengatakan kalau wanita itu adalah istrinya, dan si pria berencana membunuh istrinya itu malam ini karena sudah selingkuh darinya. Di detik itu, Travis lalu sadar kalau ia benar-benar membutuhkan pistol, karena kejadian pembunuhan seperti ini kerap terjadi akhir-akhir ini.

Selepas itu, Travis lalu mendatangi Wizard, salah satu rekannya yang sudah bekerja menjadi sopir taksi selama 15 tahun. Travis ingin minta sarannya Wizard tentang apa yang seharusnya ia lakukan. Dan Wizard menyuruh Travis menjalani pekerjaannya selayaknya pekerjaan itu adalah identitas dari dirinya. Travis menerima saran dari Wizard itu, dan mulai fokus pada pekerjaannya. Di lain sisi, Travis memiliki perasaan tidak suka apabila berdekatan dengan orang kulit hitam. Itulah mengapa ia sering menghindar dari Doughboy, kawannya Wizard yang adalah sopir taksi berkulit hitam.

Keesokan harinya, Travis diajak bertemu dengan seorang pria penjual pistol. Si penjual pistol menawarkan 4 pistol pada Travis yakni Smith & Wesson Model 29, Smith & Wesson Model 36, Smith & Wesson 61 Escort, dan Walther PP. Karena bingung harus memilih, Travis akhirnya membeli semua pistol itu. Travis mulai melatih tubuhnya agar ia bisa menghadapi kondisi gawat saat menjadi bekerja nanti. 50 push up saat pagi, makan teratur dan sebagainya. Ia juga kerap datang ke tempat latihan tembak untuk kembali melatih kemampuan menembaknya.

Suatu malam, ia singgah ke sebuah mini marketnya Melio. Tiba-tiba toko itu dirampok oleh seorang pria kulit hitam. Travis yang kala itu membawa pistol lalu menembak si perampok itu dan membuatnya sekarat. Melio yang tertolong langsung menyuruh Travis pergi agar Melio bisa menghajar si perampok dengan linggis hingga mati.

Rasa depresi Travis makin menjadi. Sebab utamanya karena cintanya pada Betsy sudah tidak dianggap lagi. Travis kerap datang ke kampanyenya Palantine hanya agar bisa melihat Betsy lagi. Travis lalu menuliskan surat ulang tahun pernikahan pada kedua orang tuanya dan memperkenalkan Betsy pada surat itu. Untuk melepas rasa depresi, Travis lalu berjalan-jalan keliling kota. Tak sengaja ia bertemu kembali dengan gadis yang ditarik paksa oleh si pria tempo hari. Travis lalu mendatangi si gadis, dan rupanya si gadis adalah seorang pelacur. Si gadis menyuruh Travis bicara dulu pada majikannya yang bernama Matthew bila ingin kencan dengannya. Travis bicara pada Matthew dan Matthew mematok harga 15 dolar untuk 15 menit dan 25 dolar untuk 30 menit. Travis mengiyakan permintaan itu dan kemudian pergi ke hotel bersama si gadis. Di hotel, Travis kembali di tagih 10 dolar untuk biaya kamar. Dan di kamar rupanya, Travis sama sekali tidak ingin menyentuh si gadis. Bahkan si gadis yang memulai duluan pun, Travis tidak mau. Travis ingin menolong si gadis yang bernama Iris itu agar ia bisa mendapatkan hidup yang lebih layak lagi. Karena bagaimanapun Iris adalah gadis remaja cantik yang masih berusia 12 tahun.

Travis mengungkit waktu Iris masuk ke taksinya dan hendak kabur, tapi Iris berdalih kalau waktu itu ia sedang mabuk berat dan tidak bersungguh-sungguh ingin kabur. Walau demikian, Travis tetap ingin Iris dapat kehidupan yang layak, Travis lalu mengajak Iris makan siang besok di suatu kedai makanan untuk membicarakan masalah ini baik-baik dengan Iris. Saat keluar kamar, Travis lalu memberikan si penjaga hotel mesum itu, 20 dolar yang ia terima tempo hari.

Keesokan harinya, Travis terus-terusan memarahi Iris karena dengan bodohnya lari dari rumahnya demi mendapatkan kehidupan yang buruk seperti ini. Iris yang diceramahi justru bilang kalau Travis adalah polisi narkoba dan hendak menjadikan Iris sebagai saksi. Iris lalu pergi dari situ.

Travis sudah membulatkan tekadnya. Hari ini ia memiliki dua misi, yakni membunuh Palantine yang sudah merebut perhatian Betsy darinya, dan membunuh Matthew yang sudah menyengsarakan Iris. Travis sudah menyiapkan segalanya, bahkan dia membuat alat khusus di tangannya agar Travis bisa mengeluarkan pistol dari pergelangan tangannya. Alatnya kayak Hidden Bladenya Assassin’s Creed. Travis juga mencukur rambutnya. Travis kemudian mendatangi persimpangan Columbus Circle dimana Palantine sedang mengadakan kampanye di sana. Saat turun dari panggung, Travis hendak membunuh Palantine tapi upayanya diketahui oleh salah satu bodyguardnya Palantine. Travis yang ketahuan langsung kabur dari situ.

Malam harinya, Travis mendatangi tempatnya Matthew. Travis mencari tahu keberadaannya Iris, tapi Matthew tidak mau memberitahu. Travis lalu menembak Matthew di bagian perutnya dan memaksa masuk ke hotel mesum. Di hotel mesum, Travis menembak si penjaga hotel mesum tapi tembakannya itu hanya mengenai tangan si penjaga hotel mesum saja. Dari belakang, Matthew rupanya masih hidup. Matthew lalu menembak lehernya Travis hingga membuat Travis ikut sekarat. Entah dapat kekuatan apa, tapi Travis masih bisa bangkit. Travis lalu menembak Matthew berulang kali untuk memastikan kalau Matthew sudah benar-benar mati. Rupanya Iris yang ada di hotel itu sedang menjamu seorang tamu spesial. Si tamu spesial lalu keluar dari kamarnya dan menembak lengannya Travis. Travis yang tersungkur lalu mengeluarkan Hidden Gunnya dan menembak si tamu spesial hingga tewas. Si penjaga hotel balik menyerang Travis. Travis membalasnya dengan menusuk si penjaga hotel dengan pisau hingga si penjaga hotel mesum itu pun tewas. Saat masuk ke kamarnya Iris, Iris menjerit ketakutan dan bersembunyi si pinggir ruangan. Travis hanya bisa duduk di sofa yang ada di kamar itu sambil menunggu pertolongan. Polisi datang dan segera mengamankan Travis.

Travis lalu mendapatkan perhatian dan pujian masyarakat karena berperan membongkar kasus kejahatan prostitusi anak di bawah umur. Iris sendiri dipulangkan ke rumah orang tuanya, dan orang tuanya berterima kasih atas hal itu. Travis kini sudah sembuh dari lukanya, dan ia tetap bekerja sebagai sopir taksi. Suatu malam, taksi miliknya dinaiki oleh Betsy. Betsy naik ke taksi itu karena ia ingin bertemu lagi dengan Travis. Di kala itu, Betsy menunjukkan tatapan yang seakan-akan mengatakan kalau ia masih mencintai Travis. Tapi Travis sudah muak dengan percintaan. Betsy kemudian turun dari taksi itu saat sampai di apartemennya. Dan Travis kembali melanjutkan pekerjaannya sebagai sopir taksi.

Previous Post
Next Post

0 Comments: