Senin, 12 Juli 2021

Alur Cerita Ford v Ferrari (2019)

Film diawali dengan balapan 24 jam di sirkuit Le Mans Prancis pada tahun 1959 dimana Carroll Shelby menunggangi mobil Aston Martin nomor 5 dan memimpin di garis terdepan. Carroll Shelby berhasil memenangkan balapan, tapi ia dipaksa pensiun setelah itu, karena kondisi jantungnya yang kurang baik. Shelby sekarang bekerja sebagai desainer dan penjual mobil di perusahaan miliknya sendiri yakni Shelby American. Shelby American mengikuti sebuah kejuaraan balapan mobil lokal dengan Ken Miles sebagai pembalap andalan mereka. Ken Miles adalah pembalap yang keras kepala dan suka bertindak semaunya. Selain jadi pembalap, Miles memiliki bengkelnya sendiri namun ditutup paksa oleh pemerintah karena menunggak pajak.

Di tempat lain, Ford Motor Company terancam bangkrut akibat kurangnya permintaan terhadap mobil yang mereka produksi. Lee Iacocca salah satu eksekutif tinggi di Ford memberikan ide agar Ford ikut balapan, sama seperti Ferrari agar masyarakat tahu kehebatan mobil Ford dan membelinya. Lee Iacocca kemudian diutus untuk menemui Enzo Ferrari, sang pemilik perusahaan Ferrari dan mengajukan proposal bahwa Ford ingin membeli Ferrari dengan harga tinggi tapi kemudian ditolak oleh Enzo dan Enzo justru menjual Ferrari ke kompetitor Ford dan membuat nama Ford kian memburuk.

Henry Ford II selaku direktur utama Ford Motor Company memutuskan untuk membuat mobil balap tercepat di dunia dan menunjuk Carroll Shelby dan perusahaannya untuk mewujudkan impian itu. Setelah ditunjuk secara resmi, Shelby lalu mengajak Miles untuk bergabung dengannya karena Shelby tahu potensi yang dimiliki Miles sangat besar. Miles awalnya menolak, karena saat ini dia ingin fokus untuk menafkahi keluarganya, tapi setelah melihat mobil Ford GT40 dan bayaran besar yang ditawarkan, akhirnya Miles mau bergabung dengan Shelby.

Shelby dan krunya terus berusaha memaksimalkan mobil Ford GT40 yang penuh dengan kekurangan itu. Di selang kesibukan dan persiapan mereka untuk menghadapi balapan di sirkuit Le Mans beberapa minggu lagi, Leo Beebe, Wakil direktur utama Ford Motor Company meminta Shelby untuk tidak mengikutsertakan Miles pada balapan di Le Mans, karena menganggap Miles tidak menggambarkan sifat Ford yang taat dan patuh. Shelby awalnya enggan melakukan hal itu, tapi setelah melihat posisinya kembali Shelby pun memutuskan untuk tidak mengikutsertakan Miles pada balapan di Le Mans.

Miles tentu saja kecewa dengan keputusan itu, dan keputusan itu berujung kekalahan telak Ford dari Ferrari pada tahun 1965. Menanggapi kekalahan itu, Henry Ford II memanggil Shelby ke kantornya dan hendak memecatnya, tapi Shelby berhasil meyakinkan Henry Ford II dan memberikan kesempatan kedua untuk Shelby memenangkan perang melawan Ferrari.

Shelby lalu mendatangi rumah Miles untuk meminta maaf sekaligus mengajak Miles untuk bergabung dengannya kembali. Sempat terjadi perkelahian di antara mereka, tapi setelah perkelahian itu Miles menjadi lebih terbuka dan mau ikut bergabung kembali dengan Shelby.

Mereka terus berusaha menyempurnakan Ford GT40, lalu mereka mendapat kabar bahwa Henry Ford II menunjuk Leo Beebe sebagai penanggung jawab divisi balap Ford Motor Company, dan Leo berencana untuk menyingkirkan Miles dari divisi balap tersebut. Di saat yang sama, di saat Miles melakukan test drive pada Ford GT40, rem mobilnya blonk dan akhirnya menabrak dan terbakar. Beruntung Miles berhasil keluar hidup-hidup.

Akibat kejadian itu, mereka menyadari bahwa rem mobil tidak bisa terus digunakan selama 24 jam balapan, dan mereka pun berencana untuk membuat rem yang bisa digonta-ganti agar saat remnya sudah tidak dapat berfungsi, bisa segera diganti dengan rem baru.

Di suatu hari, Henry Ford II dan Leo Beebe tiba-tiba mendatangi tempat kerja Shelby dan ingin melihat mobil yang mereka kerjakan. Di saat itu juga, Leo hendak memecat Miles tapi Shelby mengurung Leo di kantornya dan mengajak Henry Ford II untuk melakukan Test drive dari mobil yang Miles kerjakan.

Henry Ford II terharu sekaligus senang dengan mobil yang dibuat Miles. Shelby melakukan pertaruhan, bila Miles menang dalam balapan di sirkuit Daytona, maka Miles diizinkan balapan di sirkuit Le Mans. Tapi bila kalah, maka Shelby akan menyerahkan Shelby American kepada Ford. Henry Ford II menyetujui pertaruhan Shelby dan mengizinkan Miles balapan di sirkuit Daytona.

Di sirkuit Daytona, Miles tidak bisa menunjukkan kehebatan mobilnya secara maksimal karena Leo melarang mobilnya berada di atas 6000 RPM karena khawatir mobilnya akan meledak. Akibat hal itu, Miles terus-terusan tertinggal dan nyaris tak berpeluang untuk menang. Di lap terakhir, Shelby mengambil keputusan untuk memperbolehkan Miles berada di atas 7000 RPM agar mobilnya bisa melaju lebih kencang. Miles pun melakukannya dan di lap terakhir, Miles berhasil melambung posisi pertama dan menjadi juara. Dengan hasil ini, Miles pun diperbolehkan untuk ikut balapan di sirkuit Le Mans.

Di sirkuit Le Mans, lawan utama Miles adalah Lorenzo Bandini dari Ferrari. Di awal lap, Lorenzo sudah memimpin pertandingan, sedangkan Miles justru terhalang dengan pintu mobilnya yang tidak mau tertutup. Setelah masalah pintu teratasi, Miles terus melaju dan bergerak cepat hingga mendapatkan rekor lap tercepat dua kali berturut-turut. Malam tiba di sertai hujan deras yang menimpa aspal membuat mobil lebih rentan dan akhirnya rem mobil Miles pun blonk. Shelby yang sebelumnya telah menyiapkan rem cadangan segera mengganti rem mobil itu dan Miles pun kembali melaju.

Tensi kembali memanas antara Miles dan Bandini di 30 menit terakhir menuju 24 jam balapan. Miles menantang Bandini adu kecepatan di trek lurus. Bandini menjawab tantangan Miles tapi ia tidak memperhatikan kondisi mobilnya hingga akhirnya mobilnya kelebihan tekanan dan meledak. Kini Miles yang memimpin pertandingan disusul tim kedua dan ketiga Ford di posisi kedua dan ketiga. Dengan begitu bisa dipastikan Ford memenangkan balapan Le Mans.

Leo Beebe datang dengan gagasan baru, ia menyarankan Henry Ford II agar ketiga pembalap itu mengakhiri balapan bersama-sama, agar bisa menjadi sejarah bagi Ford. Shelby menolak gagasan itu, tapi Miles tidak mempermasalahkannya. Ia pun memelankan mobilnya dan menunggu tim dua dan tim tiga Ford menyusulnya. Akhirnya, mereka pun menyelesaikan perlombaan bersama-sama. Ford memenangkan balapan sirkuit Le Mans pada tahun 1966.

Dua bulan kemudian, Miles dan Shelby melakukan test drive pada mobil baru yang mereka buat. Mobil itu awalnya bekerja sesuai keinginan, tapi tiba-tiba rem mobilnya blonk dan tidak bisa dikendalikan. Miles pun keluar lintasan dan mobilnya meledak. Ken Miles tewas pada 17 Agustus 1966.

Previous Post
Next Post

0 Comments: