Film diawali dengan balapan 24 jam
di sirkuit Le Mans Prancis pada tahun 1959 dimana Carroll Shelby menunggangi
mobil Aston Martin nomor 5 dan memimpin di garis terdepan. Carroll Shelby
berhasil memenangkan balapan, tapi ia dipaksa pensiun setelah itu, karena
kondisi jantungnya yang kurang baik. Shelby sekarang bekerja sebagai desainer
dan penjual mobil di perusahaan miliknya sendiri yakni Shelby American. Shelby
American mengikuti sebuah kejuaraan balapan mobil lokal dengan Ken Miles
sebagai pembalap andalan mereka. Ken Miles adalah pembalap yang keras kepala
dan suka bertindak semaunya. Selain jadi pembalap, Miles memiliki bengkelnya
sendiri namun ditutup paksa oleh pemerintah karena menunggak pajak.
Di tempat lain, Ford Motor Company
terancam bangkrut akibat kurangnya permintaan terhadap mobil yang mereka
produksi. Lee Iacocca salah satu eksekutif tinggi di Ford memberikan ide agar
Ford ikut balapan, sama seperti Ferrari agar masyarakat tahu kehebatan mobil
Ford dan membelinya. Lee Iacocca kemudian diutus untuk menemui Enzo Ferrari,
sang pemilik perusahaan Ferrari dan mengajukan proposal bahwa Ford ingin
membeli Ferrari dengan harga tinggi tapi kemudian ditolak oleh Enzo dan Enzo
justru menjual Ferrari ke kompetitor Ford dan membuat nama Ford kian memburuk.
Henry Ford II selaku direktur utama
Ford Motor Company memutuskan untuk membuat mobil balap tercepat di dunia dan
menunjuk Carroll Shelby dan perusahaannya untuk mewujudkan impian itu. Setelah
ditunjuk secara resmi, Shelby lalu mengajak Miles untuk bergabung dengannya
karena Shelby tahu potensi yang dimiliki Miles sangat besar. Miles awalnya menolak,
karena saat ini dia ingin fokus untuk menafkahi keluarganya, tapi setelah
melihat mobil Ford GT40 dan bayaran besar yang ditawarkan, akhirnya Miles mau
bergabung dengan Shelby.
Shelby dan krunya terus berusaha
memaksimalkan mobil Ford GT40 yang penuh dengan kekurangan itu. Di selang
kesibukan dan persiapan mereka untuk menghadapi balapan di sirkuit Le Mans
beberapa minggu lagi, Leo Beebe, Wakil direktur utama Ford Motor Company
meminta Shelby untuk tidak mengikutsertakan Miles pada balapan di Le Mans,
karena menganggap Miles tidak menggambarkan sifat Ford yang taat dan patuh.
Shelby awalnya enggan melakukan hal itu, tapi setelah melihat posisinya kembali
Shelby pun memutuskan untuk tidak mengikutsertakan Miles pada balapan di Le
Mans.
Miles tentu saja kecewa dengan
keputusan itu, dan keputusan itu berujung kekalahan telak Ford dari Ferrari
pada tahun 1965. Menanggapi kekalahan itu, Henry Ford II memanggil Shelby ke
kantornya dan hendak memecatnya, tapi Shelby berhasil meyakinkan Henry Ford II
dan memberikan kesempatan kedua untuk Shelby memenangkan perang melawan
Ferrari.
Shelby lalu mendatangi rumah Miles
untuk meminta maaf sekaligus mengajak Miles untuk bergabung dengannya kembali.
Sempat terjadi perkelahian di antara mereka, tapi setelah perkelahian itu Miles
menjadi lebih terbuka dan mau ikut bergabung kembali dengan Shelby.
Mereka terus berusaha
menyempurnakan Ford GT40, lalu mereka mendapat kabar bahwa Henry Ford II
menunjuk Leo Beebe sebagai penanggung jawab divisi balap Ford Motor Company,
dan Leo berencana untuk menyingkirkan Miles dari divisi balap tersebut. Di saat
yang sama, di saat Miles melakukan test drive pada Ford GT40, rem mobilnya
blonk dan akhirnya menabrak dan terbakar. Beruntung Miles berhasil keluar
hidup-hidup.
Akibat kejadian itu, mereka
menyadari bahwa rem mobil tidak bisa terus digunakan selama 24 jam balapan, dan
mereka pun berencana untuk membuat rem yang bisa digonta-ganti agar saat remnya
sudah tidak dapat berfungsi, bisa segera diganti dengan rem baru.
Di suatu hari, Henry Ford II dan
Leo Beebe tiba-tiba mendatangi tempat kerja Shelby dan ingin melihat mobil yang
mereka kerjakan. Di saat itu juga, Leo hendak memecat Miles tapi Shelby
mengurung Leo di kantornya dan mengajak Henry Ford II untuk melakukan Test
drive dari mobil yang Miles kerjakan.
Henry Ford II terharu sekaligus
senang dengan mobil yang dibuat Miles. Shelby melakukan pertaruhan, bila Miles
menang dalam balapan di sirkuit Daytona, maka Miles diizinkan balapan di
sirkuit Le Mans. Tapi bila kalah, maka Shelby akan menyerahkan Shelby American
kepada Ford. Henry Ford II menyetujui pertaruhan Shelby dan mengizinkan Miles
balapan di sirkuit Daytona.
Di sirkuit Daytona, Miles tidak
bisa menunjukkan kehebatan mobilnya secara maksimal karena Leo melarang
mobilnya berada di atas 6000 RPM karena khawatir mobilnya akan meledak. Akibat
hal itu, Miles terus-terusan tertinggal dan nyaris tak berpeluang untuk menang.
Di lap terakhir, Shelby mengambil keputusan untuk memperbolehkan Miles berada
di atas 7000 RPM agar mobilnya bisa melaju lebih kencang. Miles pun
melakukannya dan di lap terakhir, Miles berhasil melambung posisi pertama dan
menjadi juara. Dengan hasil ini, Miles pun diperbolehkan untuk ikut balapan di
sirkuit Le Mans.
Di sirkuit Le Mans, lawan utama
Miles adalah Lorenzo Bandini dari Ferrari. Di awal lap, Lorenzo sudah memimpin
pertandingan, sedangkan Miles justru terhalang dengan pintu mobilnya yang tidak
mau tertutup. Setelah masalah pintu teratasi, Miles terus melaju dan bergerak
cepat hingga mendapatkan rekor lap tercepat dua kali berturut-turut. Malam tiba
di sertai hujan deras yang menimpa aspal membuat mobil lebih rentan dan
akhirnya rem mobil Miles pun blonk. Shelby yang sebelumnya telah menyiapkan rem
cadangan segera mengganti rem mobil itu dan Miles pun kembali melaju.
Tensi kembali memanas antara Miles
dan Bandini di 30 menit terakhir menuju 24 jam balapan. Miles menantang Bandini
adu kecepatan di trek lurus. Bandini menjawab tantangan Miles tapi ia tidak
memperhatikan kondisi mobilnya hingga akhirnya mobilnya kelebihan tekanan dan
meledak. Kini Miles yang memimpin pertandingan disusul tim kedua dan ketiga
Ford di posisi kedua dan ketiga. Dengan begitu bisa dipastikan Ford memenangkan
balapan Le Mans.
Leo Beebe datang dengan gagasan
baru, ia menyarankan Henry Ford II agar ketiga pembalap itu mengakhiri balapan
bersama-sama, agar bisa menjadi sejarah bagi Ford. Shelby menolak gagasan itu,
tapi Miles tidak mempermasalahkannya. Ia pun memelankan mobilnya dan menunggu
tim dua dan tim tiga Ford menyusulnya. Akhirnya, mereka pun menyelesaikan
perlombaan bersama-sama. Ford memenangkan balapan sirkuit Le Mans pada tahun
1966.
Dua bulan kemudian, Miles dan
Shelby melakukan test drive pada mobil baru yang mereka buat. Mobil itu awalnya
bekerja sesuai keinginan, tapi tiba-tiba rem mobilnya blonk dan tidak bisa
dikendalikan. Miles pun keluar lintasan dan mobilnya meledak. Ken Miles tewas
pada 17 Agustus 1966.
0 Comments: