Snyder Cut tengah mengambil alih
perhatian dunia, dengan penonton streaming yang luar biasa banyak mengilhami
pemulihan visi dari Zack Snyder, si sutradara dibalik Justice League yang sesungguhnya.
Ini adalah suatu kasus yang jarang terjadi dimana mahakarya vs industri dengan
kemenangan yang didapatkan oleh para fans DC setelah para konglomerat menyerah
pada permintaan mereka dan mewujudkannya.
Berikut gua bakal kasih tahu ke
kalian 6 film yang dirumorkan memiliki versi cut nya sendiri tapi terpaksa
hadir dengan versi yang sudah ada saat ini demi durasi, keuntungan dan citra
baik dan buruk.
Cats: The Butthole Cut
Sesungguhnya film ini adalah
keajaiban dari film surealist musikal garapan Tom Hooper yakni Cats pada setiap
aspek penilaiannya yang terkesan buta dan salah, berbagai klaimnya tentang
betapa filmnya akan membawa kegembiraanpun sepertinya tak pernah terwujud. Pada
kasus ini, tentu yang menjadi kesalahannya adalah pada bagaimana CGI membuat
semua aktor yang berperan di film ini tidak seperti seekor kucing melainkan
seperti manusia berbulu yang sedang telanjang bulat. Dengan sengaja para CGI
artist film ini menunjukkan sisi lebat di daerah “rahasia” para pemain yang
mengidikasikan bahwa desain karakter awalnya tidak seperti itu. Judi Dench dan
Ian McKellen? Anus. Rebel Wilson dan James Corden? Anus. Taylor Swift? Anal.
Tidak ada yang dikecualikan. Alasan untuk mengubah detail ini pun sudah jelas,
tetapi fantasi tentang lubang” yang disembunyikan itu memiliki daya pikatnya
sendiri. huhhhh
Dune: the lynch cut
Sulit dipercaya bahwa pertunjukkan
opera luar angkasa yang terkesan begitu aneh seperti adaptasi David Lynch dari
novel legendari Frank Herbert ini bisa jadi merupakan hasil dari kompromi
kreatif yang hebat. Namun, karya hebatnya itu mendapat penentangan dari pihak
distributor yakni Universal yang mengagalkan niat Lynch setelah dirinya telah
menyusurn film Dune versinya dengan durasi sekitar 3 jam. Plotnya dipotong dan
disederhanakan membuat beberapa adegan yang ada di filmnya terasa
membingungkan. Dan hal ini berimbas ketika David Lynch dilaporkan menolak
tawaran untuk menjadikan Dune versinya itu sebagai home release.
The Thin Red Line: the Adrien Brody
cut
Suatu hal yang menjadi mimpi buruk
seorang aktor adalah ketika ia datang ke pemutaran film pertamanya, lalu duduk
di kursi bioskop dan saat filmnya dimulai hingga berakhir rupanya si aktor
tidak berada di film itu. ini adalah sifat kurang ajar yang kerap dilakukan
berbagai studio produksi film Amerika Serikat yang kerap melakukan tindakan
keji ini di lantai editing. Tetapi Adrien Brody telah dituntun tuk percaya
bahwa dia punya adegan penting pada film militer arahan Terrence Malick itu,
jadi bayangkan saja betapa terkejutnya Adrien Brody mengetahui bahwa
kemunculannya pada film itu dipangkas habis-habisan. Dia adalah salah satu
korban terbesar dari proses editing intensif yang banyak menyia-nyiakan rekaman-rekaman
adegan yang tidak terpakai, termasuk voice over dari Billy Bob Thornton dan
scene yang memunculkan Bill Pullman dan Mickey Rourke.
The Road Back: the Anti-Nazi cut
Seperti halnya film Mank, Hollywood
sungguh lambat dalam hal intervensionisme selama perang dunia kedua, dan mereka
yang mendesak adegan melalui film selalu mendapat tentangan yang besar dari
eksekutif tingkat atas yang memiliki ikatan politik. Contoh kasusnya terjadi
pada film karya James Whale yang dibuat selama perang dunia kedua itu
menggambarkan tentara Jerman yang kembali ke tanah air mereka namun mereka mendapati
kampung halaman mereka telah berubah karena dilanda perpecahan ideologi dan
haus yang namanya kekerasan. Adegan yang anti-nazi ini kemudian menyulut
kemarahan pemerintah Jerman, dan mengecam penyebaran film ini oleh Universal
kecuali adegan itu dihilangkan, dan studio pun menyetujuinya. James Whale amat
marah karena karya seumur hidupnya itu dengan semena-mena diubah. Untuk
mencairkan suasana, pihak studio lalu memasukkan bagian-bagian komika yang
menampilkan aktor koboi Andy Devine.
Fantastic Four: the Trank Cut
Untuk alasan apapun, sepertinya
Hollywood masih belum siap untuk menampilkan Fantastic Four. Josh Trank
berusaha menepis hal itu dengan berani menggarap film Fantastic Four reboot
yang rilis tahun 2015 namun semuanya berakhir dengan hasil yang tidak
memuaskan. Namun Josh Trank mengelak dengan mengatakan bahwa Fantastic Four
versinya sebenarnya lebih gelap dan lebih kasar daripada apa yang penonton liat
selama ini. Trank berusaha menjelaskan visinya itu pada 20th Century Fox namun
hal itu ditolak 20th Century Fox dan menganggap Trank sudah kelewatan batas.
20th Century Fox mengklaim bahwa mereka telah mendukung segala pekerjaan Trank
selama ini, namun aktor Toby Kebbell membeberkan bahwa versi asli dari
Fantastic Four jauh lebih daripada itu. Trank ingin menyampaikan pesan bahwa
Fantastic Four sebagai “First Superhero Family” di Marvel dapat mengguncang
jagat MCU yang pada tahun itu sudah merilis film Avengers mereka yang kedua.
0 Comments: