Film drama terbaru Hollywood
berjudul Judas and the Black Messiah berlatar di akhir tahun 1960-an, di masa
ketika FBI menyebut Black Panther sebagai “The Greatest threat to internal
security of the country”. FBI berusaha untuk menetralisis para Black Panther
dengan cara apapun yang bisa mereka lakukan, mulai dari infiltrasi, pengawasan,
dan pada akhirnya pembunuhan pada Fred Hampton sosok “The Black Messiah” itu
sendiri yang dengan luar biasa di perankan oleh Daniel Kaluuya. Menurut J Edgar
Hoover, FBI adalah pelindung masyarakat Amerika Serikat, tapi bagi banyak
komunitas negro, FBI adalah ancaman.
Selama beberapa dekade ini,
Hollywood selalu menampilkan FBI sebagai polisi Amerika terbaik, sesuai moto
mereka “Fidelity, Bravery, Integrity”, dan tidak sulit untuk mencari tahu alasannya.
J Edgar Hoover adalah dalang dari citra FBI ini. G-Men rilisan 1935 adalah
contoh dari film gangster yang pro pemerintah. Atau series The FBI Story pada
tahun 1959 yang menjadi pencapaian terhebat seorang Mervyn LeRoy. Hoover
sebagai temannya LeRoy secara personal meminta reshoot beberapa scene yang dia
tidak sukai dan mendorong James Stewart sebagai pemeran di film tersebut
menunjukkan sifat seorang G-Men yang atletis, lurus, putih, dan jantan.
Hal ini membantu Hoover menyimpan
beberapa file dari bintang-bintang terkenal Hollywood seperti Charlie Chaplin,
Marilyn Monroe, dan Orson Welles. Siapa yang tahu apa-apa saja yang
dimilikinya? Ketika Hoover mengetahui sebuah lelucon yang meremehkan dirinya
dan FBI pada film The President Analyst rilisan 1967, tak lama film itu lalu
menghilang dari bioskop. Dan mari lihat apa yang terjadi pada Jean Seberg.
Setelah dia mendukung Panthers, FBI menyadap dan mengintimidasi aktor tersebut,
bahkan menyebarkan rumor palsu tentang kehamilannya. Dia pun bunuh diri pada
1979.
Bahkan setelah rezim Hoover
berakhir, Hollywood masih menunjukkan FBI sebagai wujud polisi terbaik dan
heroik. Dari karakter Clarice Starling di film The Silence of the Lambs hingga
Mindhunter nya Netflix. Bahkan film biopik J Edgar Hoover berjudul J Edgar yang
dimainkan bintang sekelas Leonardo Di Caprio dan Clint Eastwood pun tampak
lebih tertarik pada seksualitas Hovver yang tertindas daripada rasismenya. Di
lain sisi pada Mississippi Burning yang disutradari Alan Parker pun FBI di
lukiskan sebagai penyelamat hak-hak sipil yang direbut oleh Ku Klux Klan.
Sekarang kita bisa melihat koin
dari sisi yang berbeda. Sebuah inti sari untuk Judas and the Black Messiah
adalah dokumen terbaru MLK/FBI yang merinci berapa lama FBI telah menyabotase
gerakan Marti Luther King. Film Seberg yang diperankan Kristen Stewart
menunjukkan betapa tidak adilnya FBI dalam memperlakukan orang yang pro pada
panthers, dan mulai dari titik itu adalah tanda bahwa industri perfilman
Hollywood akhirnya dapat mengambil alih kendali. Dengan nada yang sama The
United States vs. Billie Holiday karya Lee Daniels merinci kembali tentang
penganiayaan si penyanyi kondangan itu oleh biro narkotika mitra FBI dalam
upaya pencegahan. Tentu FBI juga telah berbuat baik dengan berurusan tentang
urusan Klan, tetapi rasanya sangat sulit untuk tidak mengeluh tentang bagaimana
subjek investigasi itu tidak pernah berubah.
0 Comments: