Senin, 12 Juli 2021

Determinisme dalam Attack on Titan

Buat kalian yang gemar nonton anime pasti tidak asing dengan serial Attack on Titan. Serial yang resmi tamat manga-nya pada 9 April 2021 itu menceritakan Eren dan kawan-kawannya yang hidup terkekang di balik dinding karena adanya Titan yang bisa kapan saja memakan mereka. Itulah kenapa, judul anime-nya Attack on Titan.

Jadi tidak ada kebebasan mutlak yang bisa Eren dkk dapatkan, bahkan quote terkenal dari anime ini adalah “Manusia itu sudah seperti hewan, sisa menunggu antara mati karena usia atau mati dimakan Titan.” Lalu apakah kebebasan itu sebenarnya ada?

Kebebasan menurut filosofi determinisme menyatakan bahwa semua peristiwa yang terjadi itu memiliki hukum sebab akibat alias kausalitas jika A maka B, jika B maka C, dan seterusnya. Semua peristiwa terjadi karena suatu penyebab, misalnya seperti Eren yang tidak bisa memilih dilahirkan oleh siapa atau dimana dan berakhir lahir di kota yang menjadi awal dan akhir dari Attack on Titan.

 

Lalu apakah Freewill itu ada? Kalau menurut pandangan Determinisme freewill itu hanya ilusi. Karena semua bentuk kebebasan yang kita miliki adalah hasil dari tindakan orang terdahulu. Kita tidak bisa mengontrol takdir kita sepenuhnya karena pilihan kita dibatasi oleh tindakan mereka yang hidup sebelum kita.

 

Itu sebabnya di manga Attack on Titan, Eren memiliki kemampuan untuk mengontrol takdir dengan terhubung ke masa lalu yang mengartikan makna kebebasan yang sebenarnya menurut filosofi determinisme dimana suatu individu bisa memilih jalur hidupnya mulai dari dia dilahirkan bagaimana hingga matinya bagaimana.

 

Kalau kata Mikasa, “Dunia itu memang kejam, tapi dunia itu tetap indah.” Dari pandangan determinisme, meski kita tidak memperoleh freewill yang kita mau, ada banyak hal positif yang bisa kita lakukan dengan cara menjalani hidup sesuai dengan esensi dari kehadiran kita di dunia ini. Kemudian, bagaimana cara menemukan esensi hidup kita sebagai manusia?

Previous Post
Next Post

0 Comments: